Teddy Minahasa kala itu menolak keterangan yang diungkapkan oleh penyidik sekaligus saksi yaknj Tri Hamdani dan Bayu Trisno, dengan suara yang keras dan nada tinggi. Teddy juga menyinggung soal status positif narkoba yang pernah diungkap setelah dirinya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasusu peredaran narkotika jenis sabu bersama Mami Linda.
Teddy menyangkal dan berpendapat jika, terdapat perbedaan tanggal rilis dengan hasil uji laboratorium yang telah diterimanya.
3. Marahi saksi dari money changer
Teddy Minahasa kembali memarahi saksi dalam persidangan yang dihadirkan oleh jaksa penuntut umum (JPU) dari kantor money changer Dolar Asia cabang Cibubur, Nataniel Ginting, Kamis (16/2/2023).
Awalnya, Teddy menanyakan terkait transaksi penukaran uang yang telah dilakukan anak buahnya, yaitu Ajun Komisaris Besar (AKBP) Dody Prawiranegara.
Teddy menanyakan tentang ketidaksesuaian keterangan yang disampaikan di berita acara pemeriksaan (BAP) Nataniel, dengan keterangannya dalam persidangan.
Melalui BAP, Nataniel menyebutkan jika penukaran uang terjadi pada tanggal 24 dan 26 September 2022. Namun, dalam persidangan ia menjelaskan jika penukaran sesungguhnya terjadi pada 26 September 2022, sebanyak dua kali.
4. Merasa masih ada relasi kuasa
Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen (Purn) Benny Mamoto, menyoroti sikap arogan dan sombong Teddy selama kasus hukum berlangsung. Menurutya, Teddy menggunakan pengaruhnya lantara ia merasa masih aktif sebagai Perwira Tinggi Polri.
Baca Juga: Sepak Terjang Bripka G, Akui Bekingi Bandar Narkoba di Toraja Utara
Benny menilai, cara menekan dan memarahi saksi yang merupakan mantan anak buahnya merupakan sebuah cara agar dia bisa mempengaruhi saksi supaya tidak berkata jujur.
Sikap dan juga perilaku Teddy di persidangan, kata Benny, menunjukkan bahwa kualitas mentalnya. Dengan sikapnya yang seperti itu, Benny mengatakan sudah dapat menggambarkan sikapnya selama ini.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Berita Terkait
-
Rekam Jejak 'Nakal' Kompol Kasranto: Jual Sabu, Uangnya Buat Nafkahi Anak Istri
-
Kecipratan Rp70 Juta Bantu Jual Sabu Irjen TM, Kompol Kasranto Akui Uangnya Buat Nafkahi Anak-Istri dan Bayar Utang
-
Majelis Hakim Geleng-geleng, Dengar Pengakuan Kapolsek Rela Antar-Jemput Sabu dari Seorang Cepu
-
Bripka G Nekat Bekingi Bandar Narkoba di Toraja, Berapa Gajinya?
-
Sepak Terjang Bripka G, Akui Bekingi Bandar Narkoba di Toraja Utara
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?
-
Mendagri Tito Minta Pemda Segera Lakukan Sinkronisasi Program, Agar Tak Boros Anggaran
-
Soal Usulan Anggota DPR RI Non-Aktif Dipecat, Koordinator MPP Buka Suara
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025
-
Prabowo Ungkap Kartel Narkoba Kini Pakai Kapal Selam, Minta Polisi Jadi 'Mata dan Telinga Rakyat'