Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Solidaritas Indonesia, Sigit Widodo mengapresiasi langkah cepat Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk mencopot Rafael Alun Trisambodo dari jabatannya sebagai Kepala Bagian Umum Kanwil DJP Jakarta Selatan II. Sigit mau kalau kasus Rafael ini menjadi pintu pembuka bagi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mereformasi perpajakan Indonesia.
Langkah Sri Mulyani itu diambil usai putra Rafael, Mario Dandy Satrio menjadi tersangka atas kasus penganiayaan terhadap David, anak salah satu pengurus GP Anshor hingga tidak sadarkan diri.
Setelah ditelusuri, Mario Dandy kerap menyombongkan harta milik ayahnya dengan menampilkan kendaraan-kendaraan mewah melalui media sosialnya.
Selain mencopot jabatannya, Sri Mulyani juga memerintahkan Inspektur Jenderal untuk menyelidiki harta kekayaan miliki Rafael Alun. Disebut-sebut, harta kekayaan Rafael mencapai Rp 56,1 miliar.
"Namun kami harap Kemenkeu tidak berhenti di situ dan dapat menggunakan momentum ini untuk sekaligus melakukan reformasi perpajakan di Indonesia," kata Sigit melalui keterangan tertulisnya, Jumat (24/2/2023).
Di sisi lain, Sigit menilai kalau masyarakat sangat terluka karena disaat diminta patuh membayar pajak, namun malah diperlihatkan dengan perilaku keluarga pegawai pajak yang bermewah-mewahan.
Ia mencontohkan pada aksi Mario Dandy yang menggunakan mobil Rubicon untuk menyulik David sebelum melakukan penganiayaan di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Bayangkan, anak seorang pegawai pajak tidak malu tampil di media sosial tengah bermewah-mewah dan melanggar hukum dengan motor mahal, dan menggunakan mobil Rubicon untuk menculik dan menganiaya anak di bawah umur dengan sangat keji. Eh, ternyata Rubicon yang digunakan pakai plat nomor palsu dan mengemplang pajak sampai enam tahun," tuturnya.
Meskipun tingkat ketaatan masyarakat untuk membayar pajak cukup tinggi, namun Sigit menilai kepercayaan terhadap sistem perpajakan di Indonesia masih begitu rendah.
"Kita masih sering mendengar ada pengusaha yang dipersulit saat mengurus pajak, apalagi jika melakukan kelebihan bayar. Bukannya dipermudah untuk melakukan restitusi, malah kemudian dibilang kurang bayar dan sebagainya dan ujung-ujungnya petugas pajak minta uang suap," ungkapnya.
Oleh sebab itu, PSI, kata Sigit, berharap Kemenkeu bisa melenyapkan celah dalam sistem perpajakan di Indonesia yang dimanfaatkan oleh pegawai pajak untuk memperkaya diri sendiri.
"Kita bisa meniru Singapura yang pelaporan pajaknya hanya perlu satu lembar saja. Semakin sederhana, masyarakat semakin dipermudah dan pegawai pajak tidak punya celah untuk korupsi dan memperkaya diri. Apalagi kalau sudah kaya lalu keluarganya pamer kekayaan di media sosial. Ini menyakitkan hati rakyat."
Berita Terkait
-
Wajah Bertato Tapi Agamis, Ini Sosok Jonathan Latumahina Tokoh Penting GP Ansor Yang Dekat Menag Yaqut
-
Viral, Aksi Brutal Sejoli Hafitd-Assyifa Dibandingkan dengan Mario Dandy
-
Hasil Rapat Pimpinan Universitas Prasetiya Mulya: Tak Sesuai Kode Etik, Mario Dandy Dipecat sebagai Mahasiswa
-
Mario Dandy Satriyo Kena Sanksi DO dari Universitas Prasetya Mulya
-
Viral! Mario Dandy Anak Pejabat Pajak Aniaya David hingga Terkapar di Aspal dan Langsung Lakukan Selebrasi Ronaldo
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045