Suara.com - Kasus terkuaknya harta kekayaan para pejabat di Kementerian Keuangan membuat ulama Said Aqil Siroj merespons hal ini. Mantan ketua umum PBNU ini menilai kasus yang terungkap ini menjadi tanda bahwa rakyat tidak perlu membayar pajak karena ujung-ujungnya terjadi penyelewengan dana pajak.
Said Aqil mengaku tak segan mengajak ulama lain untuk mengimbau masyarakat agar tak perlu membayar pajak. Ia juga sempat menyinggung kasus Gayus Tambunan yang pernah menjadi bagian dari Kemenkeu.
"Saya ketika masih menjadi Ketum PBNU tahun 2012 bulan September, saat Munas (musyawarah nasional) ulama di pesantren Cirebon, waktu itu baru ada kejadian Gayus Tambunan. Keputusan para Kiai (ulama) bahwa kalau uang pajak selalu diselewengkan, NU akan mengambil sikap tegas, warga NU tidak usah bayar pajak waktu itu," ungkap Said Aqil.
Hal ini menjadi perhatian pemerintah karena peran Said Aqil yang juga merupakan ulama besar dan dikenal di Indonesia.
Lalu, siapa sebenarnya Said Aqil ini? Simak inilah profilnya selengkapnya.
Pria bernama lengkap Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, M.A. ini lahir 3 Juli 1953 di Cirebon, Jawa Barat. Ia merupakan salah satu mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama (PBNU) yang menjabat selama dua periode yaitu periode 2010-2022. Kini, perannya di NU adalah sebagai Mustasyar atau dewan penasihat PBNU periode 2022-2026.
Sepak terjangnya di dunia ulama membuatnya berhasil memegang jabatan sebagai Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon dan juga sebagai pimpinan dari Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Jakarta Selatan. Kini, ia menjabat sebagai Komisaris Utama di PT. KAI.
Kariernya sebagai dosen dimulai sejak tahun 1997, saat dirinya berhasil menjabat sebagai dosen di Institut Pendidikan Tinggi Al-Quran dan dosen pascasarjana di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia juga berhasil menjabat sebagai Wakil Rektor di Universitas Islam Malang pada tahun 1997 hingga 1999.
Alumni dari Universitas King Abdul Aziz dan Universitas Ummul Qura Mekkah ini juga sudah menjadi pengurus PBNU sejak masih berkuliah di Mekkah. Ia tercatat pernah menjadi Ketua Keluarga Mahasiswa NU Mekkah di awal perkuliahannya selama 4 tahun.
Baca Juga: Misteri 'Geng' Rafael Alun Trisambodo di Kemenkeu yang Berpeluang Ikut Dibidik KPK
Perjuangannya di dunia NU membuatnya berhasil terpilih sebagai Ketua PBNU di tahun 2004 dan menjadi Ketua Umum PBNU di tahun khidmat 2010 - 2020. Selama dua periode jabatannya, Said pun sering bekerjasama dengan berbagai instansi, termasuk Kementerian Agama dalam menentukan kalender hijriyah, termasuk penentuan masuknya bulan puasa bagi masyarakat Indonesia.
Kini, pernyataan Aqil pun menimbulkan kontroversi di masyarakat. Dirjen Pajak, Suryo Utomo menilai seharusnya Aqil dapat membedakan antara kasus dan kewajiban.
Suryo meminta untuk memisahkan antara kasus dan kewajiban warga negara. "Kita harus pisahkan mana kasus mana kewajiban. Kejadian ini adalah kasus, sistemnya kalau membayar pajak itu ke negara. Jadi membayar pajak itu tidak melalui pegawai pajak tapi masuk ke negara lalu kemudian diretribusi ke masyarakat." ungkap Suryo dalam keteranngannya.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Misteri 'Geng' Rafael Alun Trisambodo di Kemenkeu yang Berpeluang Ikut Dibidik KPK
-
Bukan Hanya Urusan Pidana, Rieke Diah Pitaloka Sebut Ada Kekerasan Simbolik Negara Pada Kasus Mario Dandy
-
5 Fakta Rafael Alun Diperiksa KPK 8,5 Jam, Akui Lelah Setelah Pemeriksaan Hartanya Rp 56 Miliar
-
Bapak Pegawai Pajak Berharta Rp 56 Miliar, Moge Mario Dandy Ternyata Bodong Tak Terdaftar Di Samsat
-
Dipastikan Milik Rafael Alun Trisambodo, Restoran Bilik Kayu Tidak Terdaftar Sebagai Anggota PHRI DIY
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya