Ramai menjadi perbincangan seorang pasien perempuan bernama Yuliantika yang melaporkan dugaan malapraktik sebuah rumah sakit di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Yuliantika mengalami kelumpuhan pasca operasi caesar yang di lakukan di RS tersebut pada 18 Februari 2020. Setelah 3 tahun berselang, kini Yuliantika justru mengalami penyakit komplikasi.
Lantas, seperti apakah fakta ibu lumpuh setelah operasi caesar tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Cerita Korban
Sri Suparyanti, kuasa hukum Yuliantika dari Lokataru menjelaskan dugaan malapraktik yang telah dialami oleh kliennya. Ia menceritakan bahwa kejadian ini terjadi pada tanggal 18 Februari 2020.
Pada saat itu, klien dan rumah sakit yang bersangkutan sudah melakukan audiensi dan disepakati bahwa RS akan bertanggung jawab.
Namun, Sri menyebut sampai saat ini rumah sakit yang bersangkutan tidak memenuhi janjinya, sementara kondisi kesehatan dari Yuliantika semakin parah karena mengalami kelumpuhan pada separuh tubuhnya.
Sri melanjutkan bahwa dalam kasus ini Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) juga telah memutuskan bahwa dokter yang pada saat itu menangani Yuliantika telah melakukan pelanggaran terkait dengan tindakan pemberian penyuntikan anestesi yang tidak sesuai dengan prosedur.
Sri menyebut pada tahun yang sama MKDKI telah menjatuhkan sanksi berupa peringatan tertulis kepada dokter yang menangani persalinan kliennya tersebut.
Baca Juga: Sistem Kelas BPJS 1,2,3 Bakal Dihapus Menkes, Ini Penggantinya
Dari pengakuan Yuliantika, pihak RS sempat memberikan bantuan berupa popok selama kurang dari setahun. Setelah itu RS tidak memberikan bantuan apapun.
Terserang Penyakit Komplikasi Setelah Operasi di Rumah Sakit
Sri menyebutkan bahwa setelah tiga tahun kliennya hanya bisa terbaring di kasur, kondisi Yuliantika semakin parah hingga tidak bisa melakukan aktivitas.
Tommy yang juga merupakan kuasa hukum dari Yuliantika juga baru-baru ini menyambangi kediaman dari kliennya.
Ia menyebut bahwa saat ini Yuliantika terserang penyakit komplikasi ginjal dan lain sebagainya.
Klaim Rumah Sakit yang Bersangkutan
Berita Terkait
-
Bahas Status Pandemi Covid-19 Jadi Endemi, Menkes Budi Gunadi Mau Temui Kepala WHO
-
Buat Orang Kaya: Vaksin Covid-19 Bakal Berbayar Ke Depan, Biaya Rp 100 Ribu
-
Deretan Peraturan Baru Usai Kelas BPJS Kesehatan Dihapus: Jadi Kelas Standar
-
Sistem Kelas BPJS 1,2,3 Bakal Dihapus Menkes, Ini Penggantinya
-
Menkes Minta Dokter Segera Beri Rujukan Pasien Anak dengan Gejala Gagal Ginjal Akut
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
Terkini
-
Mangkir dari Panggilan, Lisa Mariana Dijemput Paksa Polda Jabar Terkait Kasus Video Syur!
-
Tawa Prabowo dan Ketua MPR Tiongkok Bahas 'Rio', Anak Panda di Taman Safari
-
Bantahan Keras Jimly untuk Luhut: Bandara IMIP Ancam Kedaulatan, Pintu Masuk TKA Ilegal
-
Pakar Ungkap Sebab Cuaca Ekstrem di Sumatera, Apa Itu?
-
Solidaritas untuk Perantau Sumatra: Dari Seniman Gamping hingga Polda DIY Turun Tangan
-
Jelang Natal 2025, 2 Ribu Paket Sembako Dibagikan Buat Pasukan Pelangi di Jakarta Barat
-
Luhut Bantah Keras! Tegaskan Tak Punya Kaitan Apapun dengan PT Toba Pulp Lestari
-
Menteri PPPA: Perempuan Alami Trauma Lebih Berat Usai Banjir Sumatra
-
Bertemu Luhut di Istana, Prabowo Setuju Bikin 'Bank Harta Karun' Hayati, Apa Fungsinya?
-
Tipu Lowongan Kerja Transjakarta, Pria 51 Tahun Raup Rp40 Juta dari 18 Korban