Suara.com - Samuah (54), seorang ibu yang anaknya menjadi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, sudah empat hari mendatangi Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Samuah datang bersama beberapa keluarganya mencari jenazah anaknya yang bernama Hadi (30) yang tewas dalam insiden kebakaran Depo Pertamina pada Jumat (3/3/2023) lalu.
"Saya mau nyari jenazah anak saya yang jadi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang," kata Samuah kepada wartawan di RS Polri, Selasa (7/3/2023).
Rumah Samuah, berada tak jauh dari titik api kebakaran. Dia sudah tinggal di rumah tersebut selama 40 tahun.
Saat api berkobar hebat, Samuah berusaha menyelematkan diri bersama anaknya yang bernama Khairul dan Hadi.
"Jadi detik-detik kejadian, saya, Khairul sama Hadi sedang berada di dalam rumah, kemudian tiba-tiba ada bau menyengat, terus ada ledakan," ucap Samuah.
Mereka bertiga, menyelamatkan diri menaiki sepeda motor. Namun begitu, Hadi justru berbalik arah dan beralasan ingin memgambil ponselnya serta mengamati situasi.
"Saya bertiga langsung berusaha menyelamatkan diri, saya dibawa sama anak saya Khairul kabur pakai motor, pas kita bertiga udah keluar, tiba-tiba Hadi masuk lagi karena mau ngambil HP dulu katanya," cerita dia.
"Pas kita ajak buat selamatin diri, dia bilang enggak mau. Mau lihat situasi dan kondisi dulu katanya gitu," sambungnya.
Samuah mengungkapkan anaknya itu pingsan usai menghirup gas dan kepulan asap saat kebakaran. Melihat hal tersebut, Samuah langsung ditarik Khairul untuk menyelamatkan diri.
"Terus dia keliatan pusing dan pingsan, anak saya Khairul langsung narik saya buat menyelamatkan diri, karena api udah mulai gede," jelas dia.
19 Orang Tewas
Berdasarkan data Koramil 01 Koja hingga Minggu (5/3/2023), sebanyak 19 orang meninggal dunia dan 49 warga mengalami luka-luka dalam insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.
Kebakaran tersebut terjadi pada Jumat (3/3/2023) pukul 20.11 WIB. Api berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak (BBM) di area Depo Pertamina Plumpang.
Baru 5 Korban Teridentifikasi
Berita Terkait
-
Sebut Murni Kesalahan Pertamina, Ketua RW Tanah Merah Korban Kebakaran: Musibah Kami Jangan Dipolitisasi!
-
Mengintip Pulau Reklamasi, Lokasi Alternatif Pemindahan Depo Pertamina Plumpang
-
Beda Keinginan Luhut-Erick: yang Satu Ingin Warga Pindah, Satunya Lagi Mau Pindahkan Depo Pertamina Plumpang
-
Tak Mau Anies Disalahkan Dalam Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Loyalis Singgung Jokowi yang Bagikan KTP!
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun