Pada periode tersebut diperkirakan terjadi sebuah letusan yang sangat besar. Periode Merapi Baru yang ditandai dengan terbentuknya kerucut puncak Merapi yang disebut sebagai Gunung Anyar pada bekas kawah Pasar Bubar ini dimulai sekitar 2000 tahun yang lalu.
Kemudian, sejarah letusan Gunung Merapi baru ditemukan tercatat pada masa kolonial Belanda sekitar abad ke-17.
Sementara itu, letusan sebelumnya hanya dicatat berdasarkan waktu relatif.
Sejak tahun 1600-an tercatat bahwa Gunung Merapi sudah meletus lebih dari 80 kali atau rata-rata sekali meletus dalam empat tahun.
Adapun masa istirahat terpanjang dari Gunung Merapi yang pernah ada yakni selama 18 tahun yaitu pada abad ke-18 dan abad ke-19.
Meski demikian, ditemukan juga fakta bahwa masa istirahat berpengaruh kepada indeks letusannya, tetapi lebih tergantung pada sifat kimia magma sifat fisika magma.
Sejak tahun 1768, tercatat sudah lebih dari 80 kali letusan dengan terjadinya letusan besar di abad ke-19 yakni tahun 1769, 1822, 1849, 1872. Serta abad ke-20 yakni antara tahun 130-1931.
Pada tanggal 14 Juni 2006, terjadi juga erupsi besar yang meluluhlantakkan dusun Kaliadem hingga menjadikan perubahan arah letusan ke arah tenggara dengan membentuk bukaan kawah yang mengarah ke Kali Gendol.
Selantunya, letusan besar juga terjadi pada tahun 2010 lalu, setelah sebelumnya pada tanggal 25 Oktober 2010.
Baca Juga: Cara Menghindari Bahaya Abu Vulkanik Gunung Merapi Agar Tetap Aman
Pada saat itu, status dari Gunung Merapi sendiri ditetapkan sebagai ‘Awas” atau Level IV.
Pada tanggal 26 Oktober 2010, sekitar pukul 17.02 WIB terjadi letusan eksplosif disertai dengan awan panas dan juga dentuman. Peristiwa tersebut menelan korban tewas sampai dengan 353 orang termasuk juru kunci Gunung Merapi yakni Mbah Maridjan.
Gunung Merapi kemudian berada dalam status SIAGA atau Level III sejak ditetapkan pada 5 November 2021, sampai akhirnya kembali erupsi pada hari ini, (11/03/2023) pada pukul 12.12 siang.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
Cara Menghindari Bahaya Abu Vulkanik Gunung Merapi Agar Tetap Aman
-
Luncuran Erupsi Gunung Merapi Capai 7 Kilometer, Sultan: Tidak Masalah
-
Hujan Abu Merapi, Desa Krinjing Magelang Gelap Gulita
-
Gunung Merapi Meletus 11 Maret 2023, Inilah 3 Sosok Gaib Pelindung yang Jadi Misteri Sampai Saat Ini!
-
Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas, Berikut Daftar Wilayah yang Terdampak Abu Vulkanik
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru