Suara.com - Silicon Valley Bank (SVB) yang telah lama dielu-elukan sebagai bank andalan para startup di dunia mengalami kolaps alias bangkrut, pada Jumat (11/3/2023).
Tak main-main, hanya butuh waktu 48 jam atau 2 hari untuk nilai SVB terjun bebas dan mengalami gulung tikar. Bank raksasa Negeri Paman Sam ini resmi mengumumkan bangkrut hanya 48 jam setelah berencana mengumpulkan dana untuk menambah modal.
Bahkan, kini HSBC baru saja mengakuisisi Silicon Valley Bank yang bercabang di Inggris hanya dengan nilai 1 Poundsterling atau setara dengan Rp 18.000.
Lantas, apa yang membuat raksasa ekonomi ini bangkrut?
Duduk perkara Silicon Valley Bank bangkrut dan dibeli hanya Rp 18 ribu
SVB disinyalir telah mengalami krisis modal sejak adanya krisis keuangan global yang terjadi lebih dari satu dekade lalu.
Adapun SVB dinilai mengambil langkah yang salah lantaran tergiur untuk berinvestasi miliaran Dollar ke dalam obligasi pemerintah AS.
Tak aneh jika SVB mengambil langkah tersebut, sebab kala itu, suku bunga hampir mendekati angka nol sehingga saat itu dinilai sebagai langkah yang tepat untuk jangka pendek.
Sayangnya, keadaan berputar 180 derajat ketika Federal Reserve menaikkan suku bunga secara agresif untuk mengontrol inflasi yang kini tengah melanda ekonomi global.
Baca Juga: SVB Bangkrut, IHSG Ikutan Kolaps 2,14 Persen Hari Ini
Otomatis jika suku bunga naik, maka nilai obligasi turun dan membuat portofolio SVB turun bak terjun bebas.
Bahkan pengembalian kini menunjukkan angka yang miris, yakni rata-rata 1,79 persen sejak minggu lalu.
Bangkrutnya SVB dikhawatirkan akan memicu efek domino ke berbagai lini perekonomian, sehingga mendorong Presiden AS Joe Biden untuk turun gunung dan memimpin pembenahan sistem.
"Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk mengatasi semua ini," janji Presiden Joe Biden, Senin (13/3/2023).
SVB dibeli dengan harga miring
Meski Biden mengarahkan tenaganya untuk membendung kebangkrutan SVB, kini salah satu bank terbesar di AS tersebut menanggung malu lantaran dibeli dengan harga miring oleh HSBC.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
Terkini
-
Sidang Etik 6 Anggota Yanma Pengeroyok Matel di Kalibata Digelar Pekan Depan, Bakal Dipecat?
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat