“Intinya solidaritas sama kawan aja. Kalau temen kita diapa-apain masa kita diam aja, pasti kita serang balik,” ucap Acoy.
Kekinian, sering ada penjagaan atau patrol aparat kepolisian di kawasan perkampungannya. Situasi itu membuatnya berpikir dua kali untuk ikut tawuran.
“Kalo sekarang kayanya enggak. Soalnya rapat bangat (penjagaannya). Hampir tiap jam polisi keliling,” ujar Acoy.
Selain penjagaan ketat dari pihak kepolian, faktor kehilangan sahabat karib, jadi alasan Acoy tidak mau lagi terlibat dalam bentrokan antar kampung.
Sahabat Acoy sejak sekolah dasar, berinisial RA, tewas saat tawuran antar kampung pada Ramadan tahun lalu. Dada sebelah kirinya tertembus senjata tajam, hingga beberapa ruas tulang rusuknya patah.
“Abis almarhum meninggal, gue mutusin buat berhenti tawuran.”
Ditinggal mati sahabat
Mata Acoy berkaca-kaca saat menceritakan sahabatnya yang berinisial RA tewas, akibat tawuran. Dada kiri RA tertembus senjata tajam, bahkan beberapa ruas tulang rusuknya patah.
RA, merupakan sosok penting bagi Acoy. Bukan hanya sekedar sahabat, Acoy telah menganggap RA sebagai keluarga.
Pasalnya saat Acoy sedang dalam kondisi koma di rumah sakit selama 1 minggu lebih 1 hari, akibat kecelakaan, RA selalu datang menemaninya. Cerita itu ia terima dari orangtuanya begitu ia siuman dari koma.
“Dia nemenin gue pas di rumah sakit. Pas gue koma karena jatoh dari motor.”
Acoy juga menuturkan, terciptanya Kopastel juga atas inisiasi mereka berdua. Mungkin, jika Acoy tanpa RA, tidak akan pernah ada kelompok tempur tersebut.
Namun nahas, saat Acoy berjuang melawan koma di rumah sakit, RA tewas usai terlibat bentrokan antar kampung.
“Gue tahu pas pulang dari rumah sakit. Temen ngasih tau kalo almarhum (RA) udah meninggal pas gue dalam keadaan koma.”
Peroleh senjata tajam
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya
-
Jawab Tantangan Yusril, Delpedro Cs Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel