Suara.com - Seorang pelajar SMA berinisial MS (19) meninggal dunia setelah tertabrak mobil Mercedes-Benz atau Mercy pada Minggu (12/3/2023) sekitar pukul 02.20 WIB di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Adapun pelaku diketahui merupakan anak petinggi Polri. Siapa dia?
Sebelum itu, dikatakan oleh Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Bayu Marfianto, dugaan sementara penyebab kecelakaan karena SB (19) yang membonceng MS, menerobos lampu lalu lintas. Namun secara pastinya, polisi masih menyelidiki.
Terkait sosok anak petinggi Polri, belum ada banyak informasi yang diperoleh. Hanya saja, kakak korban meninggal, N, mengatakan bahwa pelaku berinisial MMI (18) yang beralamat di Komplek Polri. Untuk itu, ia menduga penabrak adalah keluarga dari salah satu pejabat kepolisian.
"Kami menyangka beliau anak polisi, karena alamatnya Komplek Polri. Kami dapatkan bahwa pelaku bernama MMI, yang diduga anak petinggi Polri," beber N kepada wartawan, Jumat (31/3/2023), dilansir dari ANTARA.
N juga menyebut bahwa pelaku sempat mencoba melarikan diri. Namun, berhasil ditangkap setelah dikejar oleh ojek online dan warga sekitar. Hal ini bermula dari SB dan MS dibawa ke rumah sakit. Begitu sampai, pelaku yang juga ikut malah hilang.
“(Pelaku mencoba melarikan diri) Namun, dikejar oleh ojek daring dan warga yang akhirnya dapet,” katanya.
Terkait dugaan penyebab kecelakaan diketahui melalui pemeriksaan tujuh saksi yang hingga kini masih berlangsung. Disebutkan bahwa MMI yang mengemudikan Mercy melaju dari arah utara ke selatan di Jalan Margasatwa. Lalu, ia menabrak motor yang ditumpangi SB dan MS.
Tepatnya saat ia sudah berada di perempatan Kementerian Pertanian. Menurut keterangan saksi, motor itu belum memiliki nomor polisi dan menerobos lampu lalu lintas sehingga terjatuh ke samping kanan. Akibatnya, SB luka-luka dan tidak sadarkan diri.
Kekinian, ia tengah menjalani perawatan di RSUD Pasar Minggu. Sementara korban yang dibonceng, MS, meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP). Dikatakan kuasa hukumnya, Andi, pihaknya ingin polisi melibatkan keluarga saat menggelar rekonstruksi atau apapun.
Baca Juga: Berawal Saling Ejek, Seorang Pelajar Bersimbah Darah saat Tawuran di Jakarta Utara
N bersama keluarga dan kuasa hukum juga sudah melapor ke Propam, Komnas HAM, hingga Kompolnas terkait kecelaakaan tersebut. Ia bahkan berencana meminta perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Adapun alasannya karena latar belakang pelaku yang diduga merupakan anak petinggi Polri. Ia khawatir dalam proses penyelidikan ada hal-hal yang tidak diinginkan. N rencananya akan mendatangi LPSK pada Senin (3/4/2023) besok.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
Pelaku Utama Belum Ditangkap, Kasus Pembacokan Maut Pelajar Arya Saputra Disidangkan Besok
-
CEK FAKTA: Anang Hermansyah Ditemukan Meninggal Dunia di Lokasi Kejadian, Akibat Kecelakaan Maut di Bekasi
-
Hilang 3 Hari, Pelajar SMP Diterkam Buaya di Pasaman Barat Ditemukan Tewas
-
Berawal Saling Ejek, Seorang Pelajar Bersimbah Darah saat Tawuran di Jakarta Utara
-
Pelajar Tewas Tertabrak Mobil Anak Petinggi Polri di Pasar Minggu, Terobos Lampu Merah
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka
-
Mendagri Sambut Kunjungan CIO Danantara, Bahas Pendidikan dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
-
Nasib 7 Pekerja Freeport Tertimbun Longsor: Titik Terang Belum Juga Muncul, Komunikasi Terputus!