Suara.com - Melaksanakan zakat fitrah adalah kewajiban setiap Muslim. Zakat fitrah ini nantinya akan diterima oleh orang-orang yang berhak. Bagi yang menerima zakat, ada adab yang perlu diperhatikan. Lantas, apa adab menerima zakat fitrah? Berikut ini ulasanya.
Perlu diketahui terlebih dulu, zakat fitrah ini merupakan zakat yang dikeluarkan oleh setiap Muslim berupa makanan pokok sebesar 2,5 kg. Zakat fitrah dilakukan menjelang Hari Idul Fitri.
Zakat fitrah ini bisa diberikan kepada badan amil zakat. Kemudian badan amil zakat akan menyerahkannya kepada penerima yang berhak.
Nah bagi yang menerima zakat fitrah ini, Islam mengajarkan agar membaca doa saat menerima zakat fitrah. Adapun bacaan doa penerima zakat fitrah yakni sebagai berikut:
Wa baraka laka fi ma abqait.
Artinya: "Semoga Allah memberimu ganjaran atas pemberianmu. Dan menjadikannya sarana penyucian bagimu. Serta memberimu keberkahan dalam harta yang masih ada padamu.
Adab Menerima Zakat Fitrah
Selain membaca doa, saat menerima zakat juga ada beberapa adab yang perlu diperhatikan. Untuk selengkapnya, berikut ini adab menerima zakat fitrah yang dilansir dari berbagai sumber.
Baca Juga: Adab Memberi Zakat Fitrah, Jangan Riya hingga Serahkan Kepada Tetangga Sekitar Dahulu
1. Mengerti bahwa Allah SWT mewajibkan memberi zakat padanya agar Allah SWT mencukupinya apa yang telah menjadi kepentingannya serta agar Dia menjadikan kepentingannya hanya kepentingan demi mencari ridha Allah SWT
2. Mengucapkan terima kasih kepada yang memberika zakat, mendoakan serta memberikan pujaan kepadanya. Sebab orang yang tahu berterima kasih berarti tidak bersyukur atas nikmat Allah SWT.
3. Memerhatikan apa yang diberikan kepadanya. Jika zakat yang diberikan bukan dari sesuatu yang halal, maka haram hukumnya jika mengambilnya.
4. Menghindari syubhat bagi dirinya sendiri dengan cara menerima zakat secukupnya, sehingga tak perlu menerima pemberian zakat tersebut melebihi kebutuhannya.
Doa Memberikan Zakat Fitrah
Selain doa menerima zakat, bagi yang memberi zakat juga dianjurkan untuk membaca doa. Adapun bacaan doa memberi zakat fitrah yakni sebagai berikut:
Tag
Berita Terkait
-
Adab Memberi Zakat Fitrah, Jangan Riya hingga Serahkan Kepada Tetangga Sekitar Dahulu
-
Hukum Tidak Berhak Menerima Zakat Tapi Diberi, Buya Yahya: Haram, Memakan Haknya Fakir Miskin
-
Ciri Beras untuk Zakat Fitrah, Buya Yahya: Jika Anak Kos Boleh Ambil Level Tengah
-
Siapa Saja Golongan yang Berhak Menerima Zakat Fitrah? Ini Penjelasan Buya Yahya
-
Doa Zakat Fitrah untuk Pemberi dan Penerima, Lengkap dengan Artinya
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram