Suara.com - Proses penyelamatan pilot Susi Air asal Selandia Baru, Kapten Philip Mark Mehrtens hingga saat ini belum membuahkan hasil. Pencarian pilot yang tengah disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) tersebut kini diperluas.
Kaops Damai Cartenz Kombes Pol Faizal Rahmadani mengungkapkan kalau area pencarian diperluas hingga ke wilayah Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Puncak.
"Memang benar pencarian terhadap pilot berkebangsaan Selandia Baru yang disandera sejak tanggal 7 Februari diperluas hingga ke Kabupaten Yahukimo," kata Faizal di Jayapura, Sabtu (8/4/2023).
Faizal menerangkan bahwa area pencarian harus diperluas karena wilayah itu saling terhubung. Sebelumnya pencarian hanya dilakukan di wilayah Kabupaten Nduga dan Lanny Jaya.
Adapun berbagai upaya sudah dilakukan termasuk melibatkan tim negosiasi yang dari tokoh masyarakat Kabupaten Nduga yang diterjunkan penjabat Bupati Nduga beberapa waktu lalu, namun hingga kini belum ada titik terang.
Meski begitu, Polri bersama TNI bakal terus berupaya menemukan dan membebaskan pilot tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Faizal mengungkap salah satu alasan mengapa aparat keamanan belum juga menemukan Philip yakni karena luasnya wilayah pencarian yang menyebar di empat kabupaten di Papua Pegunungan yakni sekitar 35.378 kilometer persegi. Oleh sebab itu, perlu waktu yang cukup lama untuk mencari keberadaan pilot.
Selain itu, faktor lainnya ialah sosok Egianus Kogoya, pimpinan kelompok TPNPB-OPM yang menculik Philip dikenal memiliki rekam jejak yang cukup kelam terkait pembunuhan. Karena itu kru penyelamat harus lebih berhati-hati.
"Egianus biasanya tidak cuma menggertak dan akan melakukan apa yang dikatakan sehingga kita tidak boleh gegabah," ujar Faizal. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Anggota TPNPB-OPM Ditangkap Tim Gabungan di Ilaga: Pernah Bakar Helikopter hingga Bunuh Tukang Ojek
-
Enggan Buru-Buru Bebaskan Pilot Susi Air, Panglima TNI: Mediasinya Saja Nggak Gampang
-
Panglima TNI Ungkap Alasan Tak Pakai Operasi Militer Dalam Pembebasan Pilot Susi Air
-
Panglima Yudo Sebut TPNPB-OPM Bisa Bunuh Pilot Susi Air Kalau TNI Pakai Cara Militer
-
Dendam Terbayarkan, TPNPB-OPM Tembak Mati Anggota TNI di Nduga
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!