Suara.com - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memutuskan untuk tidak menggelar salat Idul Fitri di Jakarta International Stadium (JIS) seperti yang dilakukan Anies Baswedan tahun lalu. Keputusan ini pun disayangkan dan didukung oleh berbagai pihak.
Heru menyampaikan alasannya tidak melaksanakan di JIS adalah karena hanya inging memakai lokasi sederhana sebagai tempat ibadah tahunan. Heru memilih shalat Idul Fitri di Masjid Fatahillah, Balai Kota DKI Jakarta.
"Saya sih simpel-simpel aja di Balai Kota, karena dari hasil obrol-obrol kebanyakan minta di Balai Kota," ujar Heru di Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu (6/4/2023).
Selain itu, Heru juga mengaku sudah mencoba bertanya kepada para karyawan hingga pejabat pemerintah provinsi DKI. Heru mengaku bahwa mereka ingin salat Id dilaksanakan di Balai Kota, daripada JIS.
"Mau salat Id di mana sih teman-teman? 'Di sini saja, pak (Balai Kota), kita gampang', ya sudah saya ngikut," jelasnya.
Oleh sebab itulah, keputusan tidak melaksanakan salat Id di stadion dengan kapasitas 82.000 orang pun sudah ditetapkan. Berkenaan dengan hal itu, berikut sederet pendapat pro kontra Heru Budi tak gelar salat Id di JIS
PKS: Harusnya Heru Budi minta pendapat masyarakat
Salah satu pihak yang kontra, Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta M Taufik Zulkifli mengatakan seharusnya Heru meminta pendapat masyarakat terlebih dahulu sebelum memutuskan. Alasannya, salat di JIS memiliki nilai positif karena kapasitas yang besar dan mampu menampung masyarakat yang tinggal jauh dari JIS.
"Mestinya ditanya dulu ke warga yang tahun lalu shalat Id di situ. Apa memang sudah tidak membutuhkan tempat shalat yang lebih besar dan luas khusus untuk Hari Raya Idul Fitri yang setahun sekali ini," ujar Taufik saat dikonfirmasi, Jumat (7/4/2023).
Taufik juga mempertanyakan kapabilitas tempat salat di lapangan kelurahan atau kecamatan. Bagi Taufik, salat Id lebih afdol dilaksanakan di tempat terbuka yang luas.
"Karena setahu saya shalat hari raya afdol-nya di lapangan atau tempat terbuka yang luas," tambah Taufik.
Selain itu, jika mengadakan salat Idul Fitri di tempat terbuka, maka kekompakan dan solidaritas warga Jakarta pun semakin muncul. Pasalnya, setiap orang dapat bertemu dan bermaaf-maafan dalam satu tempat.
“Mereka dapat bersilaturahim dan bermaaf-maafan bersama dalam di satu tempat, mempererat persaudaraan,” katanya.
Taufik pun menegaskan sarannya bahwa shalat Ied sebaiknya dilaksanakan di JIS dan Pj Gubernur beserta jajarannya turut bersama masyarakat di sana. Tujuannya agar setelah shalat, pejabat dapat salam-salaman dan tidak ada sekat perbedaan.
PDIP dukung Heru Budi
Tag
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Heru Budi Dicopot Usai Terlibat Kasus Suap Rp 349 Triliun, Benarkah?
-
Indonesia Dapat Kartu Kuning dari FIFA, Pengamat Sepakbola Ini Bilang Jangan Ada lagi PDIP Kedepannya
-
Pengamat Politik Pertanyakan Peran Bawaslu Soal Amplop Berlogo PDIP yang Dibagikan di Mesjid
-
Amplop Berlogo PDIP Dibagikan di Masjid, Pengamat Politik Heran Soal Putusan Bawaslu
-
Menyayangkan Heru Budi Tak Gelar Salat Id di JIS Seperti Anies, PKS: Harusnya Tanya Masyarakat Dulu
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan