Suara.com - Partai Demokrat menyatakan tidak tepat apabila Anas Urbaningrum selalu dikaitkan dengan mereka. Terlebih usai bebasnya Anas, yang ramai dibicarakan akan balas dendam ke Demokrat.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, hal itu tidak tepat bila dikaitkan dengan Demokrat. Termasuk kepada Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Majelis Tinggi Partai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kalau bicara soal mas Anas dari kami jelas, kalau kita lihat terkait dengan mas Anas ini ada 3 hal. Pertama tidak tepat sebenarnya kalau mengkaitkan atau membenturkan Mas Anas dengan Mas AHY atau dengan demokrat, gak ada hubungan. Kedua mengkaitkan dengan Pak SBY, nggak tepat itu," kata Herzaky di kantor DPP Partai Demokrat dikutip Kamis (13/4/2023).
Herzaky menilai konflik Anas ialah lebih kepada para pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terdahulu. Di mana di era pimpinan Ketua KPL Abraham Samad, Anas ditangkap. Karena itu, salah alamat apabila Anas selali dihubungkan dengan AHY dan SBY.
"Karena yang menghukum beliau itu KPK. Kemudian ada podcast kan dari Abraham Samad, ada Bang BW, ada Novel Baswedan yang itu meng-counter Mas Anas. Jadi gak tepat ditanyakan ke Demokrat. Tanyakan lebih tepat ke Abraham samad, Bang BW, Novel," ujar Herzaky.
Herzaky menegaskan bahwa tidak ada campur tangan SBY maupun Demokrat dan AHY di balik penangkapan Anas oleh KPK.
"Jadi janganlah dibentur-benturkan. Karena yang kami tahu yang ada permasalahan itu dengan KPK. Kami jelas dengan kasus yg terjadi dulu itu sangat dirugikan, jadi tidak mungkin kami menjadi otak dari yang begitu," ujarnya.
Eks Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum melontarkan pesan sindiran yang diduga untuk lawan politiknya usai bebas dari Lapas Sukamiskin Bandung pada Selasa (11/4/2023).
Anas Urbaningrum menyebut ada yang menganggap dengan dirinya ditahan sekitar 8 tahun karena terjerat kasus korupsi proyek Hambalang bakal mematikan karirnya.
Baca Juga: Tim Hukum Partai Demokrat Tuding Novum PK Kubu Moeldoko Bukan Bukti Baru
"Saya mohon maaf kalau ada yang menyusun skenario besar bahwa dengan saya berada dalam waktu yang lama di tempat ini dan menganggap Anas sudah selesai, skenario boleh besar hebat serinci apapun tidak akan mampu mengalahkan skenario tuhan," kata Anas.
Anas Urbaningrum menyebut dirinya hingga kini masih berdiri tegak meskipun selama delapan tahun berada di balik jeruji besi.
"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf, kalau ada yang berpikir kalau saya di tempat ini mati membusuk, jadi bangkai fisik dan sosial, mohon maaf itu tidak terjadi," kata Anas Urbaningrum.
"Saya tetap bisa hadir tegak berdiri, saya hadir sadar, sehat dan waras," imbuh Anas Urbaningrum di hadapan para simpatisannya.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Pidato Perdana Anas Urbaningrum Sebut Nama Keluarga Besar Cikeas, Benarkah?
-
Tim Hukum Partai Demokrat Tuding Novum PK Kubu Moeldoko Bukan Bukti Baru
-
Saling Tagih Permintaan Maaf, Perseteruan Kubu SBY vs Anas Urbaningrum Makin Memanas
-
Dianggap Nggak Pas Duet Lagi Sama Anies, Demokrat Justru Menduga Prabowo-Sandiaga Bakal Terulang di 2024
-
Poin-Poin Penting Pernyataan Anas Urbaningrum Setelah Bebas dari Penjara, Ungkit Dendam dan Gagal Pembusukan
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
Terkini
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati
-
OTT KPK di Bekasi: Bupati Ade Kuswara Diduga Terima Suap Proyek
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
-
KPK Sebut Tak Targetkan 3 OTT Dalam Sehari: Transaksi Terjadi Bersamaan
-
Penanganan Bencana Sumatra Masuki Fase Transisi, Pembangunan Hunian Dikebut
-
Salurkan Beasiswa PIP di Curup, Ketua DPD RI: Presiden Sungguh-Sungguh Tingkatkan Kualitas SDM
-
UMP Sumut Tahun 2026 Naik 7,9 Persen Jadi Rp 3.228.971
-
KPK Prihatin Tangkap Sejumlah Jaksa dalam Tiga OTT Beruntun
-
Begini Kata DPP PDIP Soal FX Rudy Pilih Mundur Sebagai Plt Ketua DPD Jateng
-
Mendagri Tito Sudah Cek Surat Pemerintah Aceh ke UNDP dan Unicef, Apa Katanya?