Suara.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono langsung bertolak ke Papua usai terjadinya peristiwa baku tembak antara anggota dengan kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia (TNI) Letjen Bambang Ismawan menyebut Panglima melakukan kunjungan langsung ke lapangan untuk melihat kebutuhan personel dalam misi menyelamatkan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens. Termasuk mempertimbangkan jumlah penambahan jumlah personel berikut alutsista.
"Panglima ke sana untuk melihat langsung di lapangan, apa yang dibutuhkan prajurit di lapangan. Nah itu nanti beliau kembali baru diputuskan misalnya tambahan pasukan," kata Bambang di Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2023).
Bambang mengklaim belum mengetahui pasti berapa jumlah personel yang akan ditambah. Kepastian daripada itu menurutnya akan disampaikan usai Panglima melakukan pengecekan langsung di lapangan.
"Kita lihat situasi di lapangan atau kebutuhan mungkin alutsista apa helikopter atau segala macam itu melihat kebutuhan. Nanti kita kabari berikutnya kalau ada perkembangan, mohon doanya ya," katanya.
Klaim Tak Ada Senjata Dirampas
Dalam kesempatan itu, Bambang juga mengklaim tak ada senjata anggota TNI yang dirampas oleh TPNPB-OPM. Ia menyebut seluruh anggota yang sempat terlibat baku tembak kembali ke pos dengan membawa senjatanya.
"Nggak ada itu (dirampas), senjata semua kembali. Yang diklaim sembilan pucuk kan, saya juga mendengar itu, tidak benar," kata dia.
Bambang juga membantah klaim TPNPB-OPM yang menyebut telah menembak mati enam anggota TNI. Menurutnya dalam kontak tembak tersebut hanya satu anggota atas nama Pratu Miftahul Arifin.
Baca Juga: JDP Minta Penembakan Pesawat Asian One Di Papua Diinvestigasi
"Yang terkonfirmasi meninggal satu orang," ujarnya.
Adapun, lanjut Bambang, kekinian tim di lapangan masih berupaya mencari lima anggota TNI yang hilang kontak.
"Memang masih ada belum terkonfirmasi, tapi tinggal kalau nggak salah lima orang. Yang lain sudah kembali ke posnya masing-masing," imbuhnya.
TPNPB-OPM sebelumnya mengklaim menembak mati enam anggota TNI. Mereka juga mengklaim turut menyandera dan merampas senjata api milik sembilan anggota TNI.
Namun klaim tersebut dibantah Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono. Ia menegaskan hanya satu prajurit Yonif 321/G yang tewas dalam kontak tembak.
"Sampai pukul 14.03 WIB, informasi yang saya terima secara fisik baru satu orang. Hanya satu orang atas nama Pratu Arifin (Pratu Miftahul Arifin). Informasi yang lain belum kami dapatkan karena kesulitan untuk mencapai lokasi akibat cuaca tidak menentu," ujar Julius dalam konferensi pers di Balai Wartawan Puspen TNI Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (16/4/2023).
Menurut penuturan Julius, Pratu Arifin tewas pada Sabtu (15/4/2023) sekitar pukul 16.30 WIT. Saat itu Pratu Arifin bersama dengan rombongan Satgas Yonif R 321/GT mendapat serangan ketika tengah berupaya mendekati posisi Pilot Susi Air Phillip Mehrtens yang disandera TPNPB-OPM. Akibatnya, Pratu Arifin terjatuh ke jurang dengan kedalaman 15 meter.
"Ketika mencoba untuk menolong, tetapi mendapatkan serangan ulang. Kondisi lainnya masih dalam tahap pendalaman," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Klaim Tak Ada Senjata Api TNI yang Dirampas TPNPB-OPM, Kasum: Prajurit Meninggal Satu Orang, Lima Hilang
-
Terlibat Baku Tembak dengan OPM di Nduga, Lima Anggota TNI Hilang Kontak
-
Prajurit Gugur di Papua, Komisi I: Sudah Waktunya Perpres Pelibatan TNI Atasi Terorisme Diundangkan
-
JDP Minta Penembakan Pesawat Asian One Di Papua Diinvestigasi
-
Bukan OPM, Kendala Paling Menyulitkan Operasi Penyelamatan Pilot Susi Air Itu Cuaca!
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar