Suara.com - Pidato Presiden Joko Widodo pada pembukaan Hannover Messe Jerman pada Minggu (16/4/2023) lalu mencuri perhatian publik.
Sebab dalam pidato tersebut, Presiden Jokowi sempat salah memberikan data mengenai penutupan seluruh PLTU atau pembangkit listrik berbasiskan batu bara di Indonesia.
Presiden Jokowi menyebut Indonesia akan menutup seluruh PLTU batu bara pada 2025 mendatang. Namun yang sebenarnya adalah rencana itu bakal dilakukan pada 2050.
"Di tahun 2023, 23 persen energi berasal dari energi baru terbarukan (EBT), dan di tahun 2025 seluruh pembangkit batu bara ditutup," kata Jokowi dalam pidatonya.
Data yang disampaikan Jokowi tersebut berbeda dengan komitmen pemerintah selama ini, yakni 2025 baru ada moratorium PLTU. Sementara penutupan total PLTU baru akan dilakukan pada 2050.
Usai acara, pihak Istana langsung mengklarifikasi pernyataan presiden melalui keterangan tertulis, bahwa penutupan PLTU seluruhnya akan dilakukan pada 2050.
"Tahun 2025, 23 persen energi berasal dari EBT, tahun 2050 seluruh pembangkit batu bara ditutup. We walk the talk, not only talk the talk," demikian tulis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin dalam klarifikasinya.
Warganet bandingkan Jokowi dan SBY
Kesalahan data dalam pidato Jokowi tersebut lantas menjadi sorotan masyarakat, terutama di media sosial. Tak sedikit warganet yang angkat bicara mengenai peristiwa itu.
Baca Juga: Tengah Terseret Kasus Korupsi BTS BAKTI, Jokowi Sediakan Wamen untuk Bantu Johnny G Plate
Bahkan ada yang sampai membandingkan Jokowi dengan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam hal berpidato.
Salah satunya yang dicuitkan oleh pemilik akun Twitter @YanHarahap pada Rabu (19/4/2023). Akun tersebut mengomentari kesalahan pidato Jokowi sambil mengenang SBY.
“Teringat cerita Pak SBY dulu. Saat menjabat presiden, setiap akan pidato, narasi pidato dicek ulang oleh beliau sendiri, teks dibaca detail, data, tahun dan lain-lain. Di-cross check satu persatu,” tulis akun tersebut.
“Agar tak salah dan tak permalukan bangsa. Dengan memeriksa ulang sendiri teks pidato, dapat meminimalisir kesalahan,” sambungnya.
Cuitan itu lantas mendapatkan banyak tanggapan dari warganet lainnya. Pro dan kontra pun seakan tak terhindarkan.
Ada warganet yang ikut memberikan komentar pedas terhadap kesalahan Jokowi tersebut. Namun ada juga warganet yang mencoba membela Jokowi sambil menyerang balik pendukung SBY.
Berita Terkait
-
Tengah Terseret Kasus Korupsi BTS BAKTI, Jokowi Sediakan Wamen untuk Bantu Johnny G Plate
-
Anies Baswedan Bongkar Janji Ahok yang Tidak Ditepati Saat Jadi Gubernur DKI Jakarta
-
CEK FAKTA: Breaking News! Jokowi Non Aktifkan KPK Hari Ini?
-
Yakin Anies Bakal Menang Lawan Koalisi Besar di Pilpres 2024, Demokrat: yang Pilih Rakyat Bukan Parpol
-
Mudik ke Solo, Presiden Jokowi Bagi-bagi Sembako dan Uang ke Buruh Gendong di Pasar Legi
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Eks Sekretaris MA Nurhadi Didakwa Lakukan TPPU Rp307,5 Miliar dan USD 50 Ribu
-
Kasatgas KPK Diadukan ke Dewas, Benarkah Bobby Nasution 'Dilindungi' di Kasus Korupsi Jalan Sumut?
-
Mardani Ali Sera Dicopot dari Kursi Ketua PKSAP DPR, Alasannya karena Ini
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan
-
21 Tahun Terganjal! Eva Sundari Soroti 'Gangguan' DPR pada Pengesahan RUU PPRT: Aneh!
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Jejak Hitam Eks Sekretaris MA Nurhadi: Cuci Uang Rp308 M, Beli Vila-Kebun Sawit Atas Nama Orang Lain
-
Jaksa KPK Ungkap Pertarungan Gengsi dengan Penasihat Hukum di Kasus Hasto Kristiyanto