Suara.com - Tentara Nasional Indonesia atau TNI menjadwalkan Tim Evakuasi WNI berangkat ke Sudan pada Selasa (25/4/2023) pagi ini, menggunakan pesawat TNI AU Boeing A-7305 tipe 737-400. Dalam sekali penerbangan, pesawat mampu mengangkut 100 orang.
Dikutip dari kantor berita Antara, Tim Evakuasi WNI adalah para prajurit dari pasukan elite Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Angkatan Udara, penerbang TNI AU, BAIS TNI, kemudian Puspen TNI. Jumlah tim penyelamatan mencapai 39 orang.
Tim evakuasi dipimpin Kolonel Penerbang Noto Casnoto, juga diisi dokter dari TNI untuk mengantisipasi WNI yang sakit saat evakuasi.
Tujuan utama tim adalah menjamin keselamatan warga negara Indonesia (WNI) saat dievakuasi dari Sudan untuk dipulangkan ke Tanah Air.
"Karena itu (konflik di Sudan) sesama militer dan paramiliter sangat besar potensinya (ancaman terhadap keselamatan), tetapi kemarin ada jeda kemanusiaan, istilahnya gencatan senjata untuk memberi ruang bagi WNA (warga negara asing di Sudan) dievakuasi. Kemarin ada informasi, saat jeda itu ada serangan lagi, makanya kami mengirim tim Kopasgat yang nantinya mengamankan bandara tempat evakuasi," jelas Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono selepas apel pemberangkatan tim evakuasi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Meskipun ada potensi ancaman keamanan saat proses evakuasi, Panglima menyampaikan TNI belum berencana menambah pasukan, terutama untuk prajurit TNI yang saat ini bertugas bersama pasukan perdamaian PBB di negara-negara sekitar Sudan.
"Sementara ini belum. Kami tidak mau mencampuri urusan dalam negeri mereka, kecuali kalau betul-betul terancam WNI. Nanti akan ada perintah lebih lanjut. Kami juga akan monitor kegiatan (evakuasi) ini," lanjut Laksamana TNI Yudo Margono.
Adapun titik evakuasi fokus ke Port Sudan, karena penerbangan dari tempat ini ke Jeddah 45 menit, sementara dari Ibu Kota Sudan, Khartoum, selama 1,5 jam.
"Perjalanan penerbangan dari Port Sudan ke Jeddah 45 menit, sementara dari Khartoum sekitar 1,5 jam, sehingga kami ambil dulu yang bisa lebih cepat untuk diangkut," jelasnya.
Baca Juga: Perang Sudan Meledak, Begini Nasib Ratusan WNI, Termasuk 25 Balita
Sejauh ini, tim evakuasi dari KBRI Khartoum di Sudan dan tim dari Kementerian Luar Negeri RI telah mengangkut WNI yang ada di beberapa kota di Sudan untuk dikumpulkan di Port Sudan dan Khartoum menggunakan jalur darat.
"Perjalanan 45 menit itu sehari bisa selesai (evakuasi) kalau situasinya aman tentunya, situasi mendukung. Kalau 45 menit bolak-balik 2–3 kali bisa," lanjut Laksamana TNI Yudo Margono.
Setidaknya ada 291 WNI yang akan dievakuasi oleh tim evakuasi TNI. Panglima menyampaikan mereka memprioritaskan WNI yang hamil, sakit, orang lanjut usia, dan anak-anak.
"Sementara ini yang kami terima (informasinya) ada kurang lebih 291 (WNI) yang sudah standby di Port Sudan. Ini dari Kementerian Luar Negeri diutamakan ibu hamil, ada yang sakit juga, ada orang tua, dan anak-anak. Mungkin nanti akan kami dahulukan itu," detail Laksamana TNI Yudo Margono.
Konflik bersenjata pecah di Sudan pada Sabtu (22/4/2023) antara tentara (SAF) dan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF). Ketegangan mulai muncul saat ada upaya melebur RSF menjadi bagian dari tentara Sudan.
Pertempuran terjadi sebagian besar di ibu kota Sudan, Khartoum, dan meluas ke wilayah sekitar. Setidaknya 100 lebih orang dilaporkan meninggal dunia, dan ribuan warga luka-luka akibat konflik bersenjata itu.
Berita Terkait
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
Final Four Livoli 2025: TNI AU Electric Jaga Peluang ke Final Usai Kalahkan Rajawali O2C
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Sejarah Kohanudnas: Bubar Era Jokowi, Muncul Kembali Masa Presiden Prabowo
-
Profil Andyawan Martono Putra yang Resmi Jabat Panglima Kohanudnas
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
WNA Israel Punya KTP Cianjur Viral di Medsos, Kok Bisa Lolos? Ini Faktanya
-
Baru Bebas, Dua Residivis Curanmor Nyamar Jadi Driver Ojol dan Beraksi Lagi
-
Geger Ijazah Jokowi, Petinggi Relawan Andi Azwan: Yang Nuding Palsu Itu Teroris!
-
Pemprov DKI Tertibkan Pasar Barito, Pramono: Kami Sangat Humanis, Manusiawi Sekali
-
Ricuh! Penggusuran Pasar Barito Berujung Blokade Jalan: Pedagang Melawan!
-
Tinggi Gula, Mendagri Tito Ajak Masyarakat Tinggalkan Konsumsi Beras: Saya Sudah Lakukan
-
Hati Teriris! Cerita Melda Diceraikan Suami Usai Lolos PPPK, Kini Viral di Podcast Denny Sumargo
-
Beri Hadiah Topi Berlogo PSI, Raja Juli Beberkan Kondisi Jokowi Terkini
-
Diceraikan Suami 2 Hari Jelang Dilantik PPPK, Melda Safitri Kini Disawer Crazy Rich Aceh
-
KB Bank Dukung Pembentukan Karakter Generasi Muda Melalui Beasiswa Pendidikan Sepak Bola