Suara.com - Gempa bumi kembali melanda wilayah Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada Selasa (25/04/2023) sekitar pukul 03.00 WIB. Gempa berkekuatan magnitudo 7,3 ini pun menggegerkan warga setempat dan membuat banyak warga menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan potensi tsunami di wilayah sekitar Mentawai. Gempa ini membuat pemerintah setempat mengeluarkan peringatan kepada warga untuk menjauh terlebih daulu dari daerah lautan atau pantai.
BMKG mengungkapkan bahwa gempa yang melanda Kepulauan Mentawai ini masuk karakteristik gempa megathrust. Jenis gempa ini sering ditunggu para ilmuwan yang mendalami soal penyebab alamiah dari gempa tersebut. Lalu, apa sebenarnya gempa megathrust ini? Simak inilah penjelasan selengkapnya.
Dalam dunia geografi, megathrust sendiri memiliki definisi sebagai daerah khusus yang terletak di antara lempeng-lempeng tektonik bumi di lokasi zona subduksi. Lempengan bumi ini biasanya berukuran ribuan kilometer. Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa lempengan bumi merupakan dasar dari suatu lautan atau samudera yang berada ribuan hingga ratusan ribu kilometer di bawah permukaan laut.
Lempengan ini biasanya bergerak setiap tahunnya dan terkadang pergerakannya menyebabkan adanya gempa bumi. Tabrakan antara lempeng kerap terjadi dan gempa megathrust ini terjadi ketika ada lempeng yang didorong oleh lempeng lain di zona subduksi atau zona pertemuan. Jenis gempa megathurst ini juga termasuk jenis gempa besar dan kerap terjadi di Indonesia.
Di Indonesia, letak zona subduksi megathrust ini berada di barat dan timur Pulau Jawa. Di dalam perhitungan BMKG, zona megathrust ini memiliki potensi gempa mencapai magnitudo 9,1 dan dapat menyebabkan gempa sewaktu-waktu.
Tak hanya itu, potensi tsunami yang terjadi akibat zona megathrust ini bahkan dapat mencapai 34 meter gelombang yang dapat menyapu daratan. Oleh karena itu, gempa jenis ini sering kali menjadi bencana yang "ditunggu-tunggu" para ilmuwan karena kekuatannya yang dahsyat dan menyebabkan munculnya energi baru di lempeng bumi.
Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa megathrust ini dapat terjadi hanya 400 tahun sekali dan terkadang tidak menyebabkan kerusakan parah. Oleh karena itu, kini BMKG dan BNPB sedang mengupayakan solusi agar warga sekitaran Mentawai dapat mengungsi terlebih dahulu karena potensi tsunami terus terusan mengancam.
Kontributor : Dea Nabila
Baca Juga: Sejarah Gempa Mentawai, Pernah 8,5 M hingga 300 Orang Meninggal Dunia
Berita Terkait
-
Sejarah Gempa Mentawai, Pernah 8,5 M hingga 300 Orang Meninggal Dunia
-
Doa Ketika Gempa Bumi dan Langkah Mitigasi Bencana
-
Indeks Sinar UV Sangat Tinggi, Begini Imbauan BMKG
-
BMKG: Waspada Hujan Deras Disertai Angin dan Petir di Wilayah Jabar Ini
-
Sampai Kapan Cuaca Panas di Indonesia Berlangsung? BMKG: Intensitas Sinar UV Tinggi dari Siang hingga Sore
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Salurkan Beasiswa PIP di Curup, Ketua DPD RI: Presiden Sungguh-Sungguh Tingkatkan Kualitas SDM
-
UMP Sumut Tahun 2026 Naik 7,9 Persen Jadi Rp 3.228.971
-
KPK Prihatin Tangkap Sejumlah Jaksa dalam Tiga OTT Beruntun
-
Begini Kata DPP PDIP Soal FX Rudy Pilih Mundur Sebagai Plt Ketua DPD Jateng
-
Mendagri Tito Sudah Cek Surat Pemerintah Aceh ke UNDP dan Unicef, Apa Katanya?
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan!
-
Kayu Gelondongan Sisa Banjir Sumatra Mau Dimanfaatkan Warga, Begini Kata Mensesneg
-
SPPG Turut Berkontribusi pada Perputaran Ekonomi Lokal
-
Dukung Program MBG: SPPG di Aceh, Sumut, dan Sumbar Siap Dibangun Kementerian PU
-
Mendagri Tito Jelaskan Duduk Perkara Pemkot Medan Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton ke UAE