Suara.com - Sejumlah nama bakal calon presiden yang bakal didukung oleh Partai Buruh di Pilpres 2024 tidak ada yang menghadiri perhelatan Hari Buruh, Mayday Fiesta 2023 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2023). Acara tersebut digelar oleh Partai Buruh.
Padahal sebagian mereka sudah diundang sebelumnya. Seperti bakal caprrs di Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan capres dari PDIP Ganjar Pranowo.
"Kami mengatakan rencananya capres ada 2 yang mau hadir yang diundang bung Andi Gani. Tapi saya dapat informasi beliau dipanggil oleh partainya sehingga beliau tidak bisa datang ke sini karena menghadap partainya mempersiapkan mungkin kampanye," ujar Presiden Partai Buruh Said Iqbal.
Said Iqbal menyebut bakal capres yang batal hadir itu adalah Ganjar Pranowo.
Lebih lanjut, Partai Buruh tidak mengundang Ketum Gerindra Prabowo Subianto ke acara hari ini. Prabowo dianggap telah mendukung pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja (Ciptaker).
"Karena katanya (Prabowo) setuju dengan omnibus law 80 persen cipta kerja sudah mengadopsi isu buruh," kata dia.
Meski demikian Partai Buruh kata Said Iqbal, bakal meminta klarifikasi ke Prabowo terkait hal tersebut.
Sementara Anies sudah diundang namun mantan Gubernur Jakarta itu tidak memberi konfirmasi terkait kehadiran.
"Pak Anies tidak memberikan respons apapun, tidak sama sekali. Yang memberikan respons adalah Pak Ganjar Pranowo tapi beliau tidak bisa hadir karena dipanggil parpolnya," katanya.
Baca Juga: Beralasan Sekber Koalisi Belum Tuntas, Sekjen PKS: Belum Ada Waktu Kapan Cawapres Anies Diumumkan
Selain tiga nama di atas, Pratai Buruh ternyata juga memperhitungkan wartawan senior Najwa Shihab. Meski sudah diundang ke acara harini namun Najwa tidak bisa hadir.
"Najwa shihab kami undang, tapi beliau ada kepentingan yang nggak bisa beliau tinggal jadi tidak bisa hadir," jelas Said Iqbal.
Berita Terkait
-
Abu Janda Bocorkan Arah Politik Relawan Jokowi dan Gibran, Belum Tentu Dukung Ganjar Pranowo?
-
Rocky Gerung Sebut Anies Dealer Bukan Leader; Dia Nunggu Hasil Tukar Tambah Partai-partai Lain
-
Akun Buzzer Fitnah Gibran Turunan PKI Solo dan Ubah Narasi Pancasila, Mas Wali Beri Peringatan Keras: Bilang ke Korlap Lu...
-
Beralasan Sekber Koalisi Belum Tuntas, Sekjen PKS: Belum Ada Waktu Kapan Cawapres Anies Diumumkan
-
Sederet Bikin Ganjar Pranowo Kalah di Pilpres 2024: Hobi Nonton Film Porno Dibenci Emak-Emak
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Kepala Daerah Papua Diminta Jaga Raja Ampat, Prabowo: Jangan Sampai Dirusak Wisatawan!
-
Presiden Prabowo Sudah Teken PP, Begini Formula Kenaikan Upah 2026 yang Akan Berlaku
-
Tolak Politik Upah Murah, Puluhan Ribu Buruh Siap Kepung Istana pada 19 Desember
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga