Kasus penyekapan kembali terjadi pada warga negara Indonesia (WNI). Kali ini, kasus penyekapan tersebut terjadi di Myanmar, jumlah korban pun disebut-sebut mencapai 20 orang.
Semula para korban pergi ke Myanmar karena mengetahui ada lowongan kerja online yang diperoleh melalui WhatsApp. Namun, tak disangka ternyata lowongan tersebut merupakan penipuan.
Para korban tersebut ternyata dipekerjakan sebagai scammer online. Semula mereka dijanjikan untuk bekerja di Thailand, tetapi nyatanya mereka dikirim ke Myanmar untuk dipekerjakan di sana.
Mereka berakhir menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang disekap, disiksa, dan diperbudak di daerah konflik Myawaddy yang masuk secara ilegal.
1. Kronologi WNI Diselundupkan ke Myanmar Versi Keluarga
Para korban berangkat dari Bandung pada 23 Oktober 2022, mereka pergi ke Bekasi dan menginap di rumah agen yang hendak memberangkatkan mereka selama satu malam. Pada saat itu, mereka diberi surat pengantar kerja.
Saat di perjalanan berangkat menuju Thailand, beberapa korban masih sempat menghubungi keluarganya bahkan mengirimkan video perjalanannya dengan mobil menuju kota Mae Sot yang dekat dengan perbatasan Myanmar.
Di Mae Sot, para korban menginap satu malam hingga keesokan harinya mereka dibawa dengan menggunakan sampan untuk mengarungi sungai. Saat inilah korban sudah mulai curiga. Hal itu karena pada saat melintasi perbatasan mereka dibawa dengan cara diselundupkan dan dijaga oleh sipil bersenjata.
Pada saat tiba di Myanmar melalui sungai, WNI dipaksa untuk tanda tangan kontrak dengan bahasa Mandarin. Apabila korban menolak, maka harus membayar denda dengan jumlah yang besar.
Baca Juga: Marselino Ferdinan Cetak Gol Indah, Timnas Indonesia U-22 Ungguli Myanmar 2-0 di Babak Pertama
Ternyata, para korban malah dipekerjakan untuk melakukan penipuan secara daring atau online scamming dengan target warga Amerika Serikat dan Eropa. Apabila tidak bisa mencapai target, mereka akan disiksa.
2. Dijanjikan Kerja sebagai Customer Service (CS)
Para korban mulanya mendapatkan lowongan pekerjaan secara daring dan dijanjikan akan bekerja sebagai Customer Service (CS) dengan gaji dan bonus yang menjanjikan. Mereka pun kemudian ditawarkan untuk pergi ke Thailand dengan profesi tersebut.
Namun, ternyata 20 WNI tersebut justru diterbangkan ke Myawaddy, Myanmar oleh agen yang ada di Thailand tersebut. Myawaddy sendiri merupakan wilayah Myanmar yang berbatasan langsung dengan Thailand. Para WNI tersebut kemudian dipekerjakan sebagai penipu online atau scammer di Myanmar.
3. Tak Digaji Selama 4 Bulan dan Disiksa
Berdasarkan penuturan dari korban, mereka mengaku tidak digaji selama empat bulan lamanya. Padahal mereka sudah bekerja di Myanmar selama enam bulan.
Berita Terkait
-
Respon Bupati Sijunjung Usai Warganya Jadi Korban TPPO di Myanmar
-
20 WNI Korban TPPO Di Myanmar Disekap Di Wilayah Pemberontak, Mahfud MD Setor Nama-nama Pelaku
-
20 WNI Jadi korban Perdagangan Manusia, Ini Komentar Menko Polhukam Mahfud MD
-
Mahfud MD Serahkan Daftar Pelaku TPPO ke Bareskrim Polri
-
20 WNI Korban TPPO di Daerah Konflik Myawaddy Diduga Masuk Myanmar Secara Ilegal
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan