Suara.com - Partai Amanat Nasional (PAN) menyerahkan berkas 580 bakal calon legislatif (bacaleg) DPR RI ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari 84 daerah pemilihan (dapil) untuk Pemilu 2024.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas juga mengatakan partainya menyerahkan 2.372 nama bacaleg untuk DPRD Provinsi dari 301 dapil.
"Untuk (DPRD) Kabupaten/Kota di 2.325 dapil, dengan jumlah caleg 17.512 orang, 100 persen," kata Zulhas di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Jumat (12/5/2023).
Selain itu, dia juga memastikan keterwakilan perempuan dari bacaleg PAN telah lebih dari batas minimum yang ditetapkan, yaitu 30 persen.
Lebih lanjut, dia menjelaskan PAN mendaftarkan bacaleg ke KPU pada hari ini untuk menyesuaikan nomor urut partai, yaitu nomor 12.
Pendaftaran bacaleg untuk DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota ini dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia pada hari ini.
"PAN menyatakan telah siap lahir batin, sepenuh pikiran, jiwa dan raga untuk ikut kontestasi 2024 mendatang," ucapnya.
Adapun komposisi bacaleg yang disiapkan PAN juga terdiri dari berbagai bidang profesi seperti mantan birokrat dan teknokrat, purnawirawan TNI/Polri, petani, nelayan, artis, pengacara, hingga ulama.
"Saudara-saudara anggota dewan dari PAN harus menjadi kaki, tangan, pikiran, hati, dan jiwa rakyat Indonesia," tandasnya.
Baca Juga: Tunggu Bebas Murni, Gede Pasek akan Serahkan Jabatan Ketua Umum PKN ke Anas Urbaningrum
Diketahui, saat ini rangkaian Pemilu 2024 memasukan tahapan pendaftaran bakal calon legislatif. KPU membuka pendaftaran sejak Senin (1/5/2023) hingga Minggu (14/5/2023).
Sejauh ini, ada enam partai politik yang mendatangi Kantor KPU untuk mendaftarkan bakal calon legislatif. Mereka ialah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Hanura, PDIP, Partai NasDem, Partai Ummat, dan Partai Garuda.
Hari ini, PAN dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dijadwalkan mendaftarkan bacaleg mereka ke KPU RI.
Berita Terkait
-
Kontroversi PAN Tolak Denny Cagur Kembali setelah Gabung dengan PDIP, Eko Patrio Ungkap Slot Bacaleg Diisi Uya Kuya
-
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika Daftar Caleg DPRD Jabar di Pemilu 2024
-
Ditolak Balik ke PAN, PDIP Daftarkan Denny Cagur maju di Pileg 2024 ke KPU DKI Jakarta
-
Kader PAN Sempat Adu Mulut dengan Petugas Keamanan Kantor KPU, Zulhas: Kita Datang Baik-baik, Bukan Mau Demo!
-
Deretan Artis yang Maju Nyaleg di Pemilu 2024, Ahmad Dhani Optimis Menang
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri