Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY mengaku mendapat berbagai macam masukan usai menemui eks Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di kediamannya di Kawasan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023) malam.
AHY dan JK memang melakukan pertemuan secara tertutup selama kurang lebih satu setengah jam. Dalam kesempatan itu, AHY mengucapkan selamat ulang tahun kepada JK yang memasuki umur 81 tahun.
AHY menjelaskan, kedatangannya menemui JK untuk menyambung silaturahmi sekaligus meminta pandangan-pandangan.
"Saya malam hari ini datang dengan sebuah niat untuk menyambung silaturahim tapi juga mendapat pandangan-pandangan beliau sebagai tokoh bangsa, seorang negarawan yang pernah menjadi wakil presiden republik Indonesia dua kali, bersama presiden SBY dan juga mendampingi presiden Jokowi," kata AHY usai pertemuan, Senin malam.
Sebagai politisi, AHY mengaku ingin mendengarkan pandangan dari JK terutama terkait dengan isu-isu kebangsaan terkini.
"Kurang lebih satu jam tadi kita membahas tentang isu-isu rakyat, isu-isu kebangsaan yang menjadi tantangan hari ini sekaligus bagaimana kita menatap Indonesia ke depan," ujarnya.
Lebih lanjut, AHY menyampaikan, bahwa dirinya dalam pertemuan tersebut banyak menerima masukan-masukan dari JK. Hal itu seraya dengan prinsipnya untuk mengusung gerakan perubahan dan perbaikan.
"Semoga apa yang dilakukan selama ini, di masyarakat dan tentunya setelah mendapat masukan-masukan bapak Jusuf Kalla tadi menambah semangat dan tentunya menambah energi besar dalam perjuangan ke depan," tuturnya.
"Saya juga tadi sampaikan bahwa kemarin tanggal 14 merupakan hari terakhir penyerahan dokumen bacaleg, ini juga menjadi sebuah momentum untuk parpol di Indonesia menjadi bagian penting dalam kontestasi dalam Pileg 2024," sambungnya.
Baca Juga: AHY Temui Jusuf Kalla
Adapun JK dalam kesempatan yang sama, mengucapkan terima kasih telah dikunjungi oleh AHY. Menurutnya, dirinya dan AHY membahas berbagai hal dari mulai masa lalu dan masa depan.
"Kita tentu berbicara, silaturahim, bagaimana masa-masa lalu, dan juga membicarakan tentang Indonesia ke depan. Itu aja," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo