Suara.com - Saat Anda berjalan-jalan ke negara dengan mayoritas warga yang beragama Buddha seperti Thailand, akan menjadi pemandangan yang lazim untuk menemui Biksu dengan pakaian khasnya. Apa nama pakaian biksu itu?
Perlu diketahui, nama pakaian biksu disebut Kasaya. Simak artikel berikut untuk mengetahui lebih lanjut tentang keunikan dan fakta-fakta menarik di pakaian khas Biksu tersebut?
Apa nama pakaian Biksu?
Kasaya merupakan pakaian khas yang dikenakan oleh para Biksu dalam agama Buddha. Bentuknya yang khas menjadi salah satu simbol identitas diri bagi para praktisi agama Budha ini.
Salah satu fakta menarik tentang pakaian Biksu ini adalah hanya digunakannya satu lembar kain besar untuk membalut seluruh tubuh. Maka tidak heran jika Anda akan melihat lipatan-lipatan cantik di antaranya.
Mengutip dari laman Buddha Net, Kasaya biasanya terbuat dari kain katun berwarna jingga atau cokelat kemerahan. Namun ada juga variasi warna lain yang berwarna lebih cerah atau disertai motif tambahan.
Warna jingga atau cokelat kemerahan dipilih karena mewakilkan kesederhanaan, keheningan, dan spiritualitas dalam agama Budha. Selain itu, warna ini juga kerap dikaitkan dengan warna daun kering yang melambangkan pemisahan diri dari dunia untuk menerima kedamaian.
Penggunaan Kasaya memiliki makna yang cukup mendalam. Pasalnya, pakaian khas Biksu ini mencerminkan kesederhanaan dan keterpisahan dari dunia materi. Selain itu, Kasaya juga berfungsi sebagai perlindungan dari cuaca ekstrim sekaligus serangga saat para Biksu melakukan perjalanan seperti beberapa saat lalu ketika terlihat rombongan Biksu yang diketahui berjalan dari Thailand ke Candi Borobudur.
Tidak hanya digunakan oleh para Biksu dalam agama Buddha, pakaian ini juga dipakai oleh Bhikkuni (biksu perempuan) dan para penganut agama Buddha yang berperan sebagai praktisi lainnya.
Baca Juga: Makna Perayaan Hari Suci Waisak yang Bertajuk Trisuci Bagi Umat Buddha
Pemakaian Kasaya erat kaitanya sebagai praktik kehidupan monastik dan menandakan komitmen bagi siapa saja yang mengenakannya akan mengikuti ajaran Buddha. Oleh karena itu, penting untuk tidak menggunakannya sembarangan.
Demikian informasi mengenai Kasaya, nama pakaian yang kerap dikenakan oleh seorang Biksu dan fakta menarik di dalamnya. Semoga informasi ini mengobati rasa penasaran Anda.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Pemprov DKI Hibahkan Gedung YLBHI, Pramono Anung: Akses Keadilan Warga Tidak Mampu
-
KPK Akui Tangkap Kajari dan Kasi Intel Kejari HSU Saat OTT di Kalsel, Langsung Dibawa ke Jakarta
-
Buntut Kereta Bandara Tabrak Avanza di Kalideres, Terjadi Penumpukan di Stasiun Rawa Buaya
-
Tabrakan di Kalideres: Avanza Dihantam Kereta Bandara, Penumpang Luka Parah
-
LPSK Ungkap Banyak Tantangan dalam Pelaksanaan Restitusi bagi Korban Tindak Pidana
-
Kick Off Program Quick Win Presiden Prabowo, Menteri Mukhtarudin Lepas 1.035 Pekerja Migran Terampil
-
Kejati Jakarta Tetapkan RAS Tersangka Kasus Klaim Fiktif BPJS Ketenagakerjaan Rp 21,73 Miliar
-
Said Didu Sebut Luhut Lebih Percaya Xi Jinping Ketimbang Prabowo, Sinyal Bahaya bagi Kedaulatan?
-
IACN Endus Bau Tak Sedap di Balik Pinjaman Bupati Nias Utara Rp75 Miliar ke Bank Sumut
-
Sesuai Arahan Prabowo, Ini Gebrakan Menteri Mukhtarudin di Puncak Perayaan Hari Migran Internasional