Suara.com - Kondisi ABG 15 tahun, korban persetubuhan anak di bawah umur oleh 10 orang pelaku di Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng) makin mengkhawatirkan. Korban saat ini dirawat di rumah sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Diketahui korban mengaku telah disetubuhi 11 pelaku sejak April 2022 hingga Januari 2023. Namun ada beda klaim polisi dan dokter terkait kondisi ABG yang diperkosa 10 orang tersebut. Simak penjelasan berikut ini.
Polisi sebut korban derita kista
Kapolda Sulteng Irjen Agus Nugroho menyebut korban yang disetubuhi oleh 10 orang pelaku itu kini tengah dirawat di rumah sakit. Hal itu karena korban mengidap penyakit kista.
Kapolda Sulteng Irjen Agus Nugroho mengungkap awal mula korban bisa disetubuhi 10 pelaku. Dia menyebut korban awalnya bersetubuh dengan pacarnya inisial F dengan iming-iming diberi uang.
Setelah korban disetubuhi, Kapolda Sulteng menyebut F menyampaikan ke 10 tersangka jika korban mau disetubuhi dengan imbalan uang. Polisi menyebut 10 tersangka yang menyetubuhi korban juga saling mengenal.
Dokter sebut tumor hingga rahim akan diangkat
Sementara itu, tim dokter dalam pernyataan terbaru menyampaikan pihaknya akan melakukan operasi di bagian reproduksi korban, yaitu operasi pengangkatan rahim. Tindakan operasi perlu dilakukan karena khawatir kondisi kesehatan korban memburuk akibat pemerkosaan.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu, drg. Hery Mulyadi menjelaskan bahwa tim dokter akan mempertimbangkan secara hati-hati terakir rencana pengangkatan rahim terhadap korban.
Baca Juga: Kronologi Gadis ABG 'Disetubuhi' 10 Tersangka Versi Kapolda Sulteng
Pasalnya hasil dari sejumlah parameter laboratorium, kondisi korban masih belum bagus. Operasi pengangkatan rahim terhadap ABG yang diperkosa 10 orang itu dijadwalkan akan dilakukan pada pekan depan.
Pendamping korban dari UPT (Unit Pelaksana Teknis) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Tengah, Salma Masri menyebut bahwa ada penyakit tumor ganas yang menimpa anak berusia 15 tahun itu.
Korban merasakan berbagai gejala setelah menjadi korban pemerkosaan secara bertubi-tubi. Gejala yang dirasakan meliputi sakit di bagian perut dan vagina sampai mengeluarkan cairan berbau busuk.
Kondisi kesehatan ABG yang diperkosa 10 orang itu dilaporkan s terus memburuk. Hal itu makin diperparah dengan kesehatan mental korban yang terguncang. Korban kemudian diberikan pendampingan dari segi hukum serta psikologis dari UPTD Perempuan dan Anak Provinsi Sulteng.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Berita Terkait
-
Kronologi Gadis ABG 'Disetubuhi' 10 Tersangka Versi Kapolda Sulteng
-
Dear Kapolda Sulteng, Ini Beda Pemerkosaan, Persetubuhan dan Eksploitasi
-
Mengapa Oknum Polisi dalam Kasus Pemerkosaan ABG di Sulteng Belum Jadi Tersangka?
-
Diduga Ikut Perkosa ABG di Sulteng, Apa Sebenarnya Tugas Perwira Brimob?
-
KPAI Bantah Klaim Kapolda Sulteng Soal Kasus Persetubuhan Anak Di Parimou: Itu Kejahatan Seksual!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati
-
OTT KPK di Bekasi: Bupati Ade Kuswara Diduga Terima Suap Proyek