Bakal calon presiden PDIP Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah dua figur yang ia jadikan panutan. Ganjar menyebut bahwa keduanya membawa seluruh pemikiran-pemikiran politik Bung Karno, dalam perjuangannya.
Hal tersebut disampaikan oleh Ganjar dalam acara konsolidasi PDIP DKI di GBK, Senayan, Jakarta pada Minggu (4/6/2023). Mulanya, Ganjar menyinggung bahwa sebagian relawan Presiden Jokowi saat ini mendeklarasikan dukungan terhadapnya.
Gubernur Jawa Tengah tersebut menjadikan sosok Megawati sebagai guru politiknya. Sementara itu, ia menganggap bahwa Presiden Jokowi adalah sebagai mentor di bidang pemerintahan.
Ganjar menyebut dua kekuatan tersebut sudah bersatu. Ia kemudian menyerahkan kepada PDIP DKI terkait dengan taktik pemenangan di wilayah DKI Jakarta.
Lantas, seperti apakah prestasi politik Megawati dan prestasi pemerintahan Jokowi yang dijadikan acuan oleh Ganjar tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Prestasi Politik Megawati
Megawati merupakan salah satu politikus wanita paling berpengaruh di Tanah Air. Ia pernah memimpin Indonesia sejak 2001 sampai dengan 2003.
Saat itu, Megawati telah menorehkan peninggalan untuk Tanah Air. Beberapa diantaranya yang paling banyak mendapatkan sorotan yaitu:
1. Urus Kondisi Polhukam
Baca Juga: Hasto Bilang Ada Parpol Lain yang Akan Dukung Ganjar Pranowo Jumat Depan
Pada saat Megawati memegang jabatan sebagai Presiden RI, kondisi politik hukum dan keamanan (polhukam) yang sebelumnya sempat gaduh di tahun 1998 sampai 2001 perlahan stabil. Indonesia secara perlahan mulai melakukan pembangunan.
2. Pemberantasan Korupsi
Pada saat era kepemimpinan Megawati di tahun 2002 berdiri sebuah lembaga independen bernama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pendirian KPK tersebut adalah bukti bahwa Indonesia mulai serius dalam menangani kasus korupsi.
3. Urusan Perbankan Nasional
Pada tahun 1998, Indonesia mengalami krisis ekonomi, kondisi perbankan nasional pun tidak kunjung membaik bahkan bisa dikatakan kolaps. Kemudian, pada era kepemimpinan Megawati, perbankan mulai kembali tertata dan bangkit, dibuktikan dengan pembubaran BPPN di bulan Februari 2004.
Pada era Megawati, fundamental ekonomi makro yang meliputi inflasi, BI rate, pertumbuhan ekonomi, kurs rupiah pada dolar, sampai dengan angka kemiskinan mulai stabil.
Berita Terkait
-
Hasto Bilang Ada Parpol Lain yang Akan Dukung Ganjar Pranowo Jumat Depan
-
Media Asing Bahas Keretakan Megawati Soekarnoputri Dan Jokowi: Tak Dilibatkan Pilih Ganjar Capres 2024
-
Jokowi Siap Cawe-cawe di Pemilu 2024, Hasto PDIP: Harus Kita Sambut Sebagai Energi Positif
-
Soal Erick Thohir Ditunjuk PAN jadi Cawapres Ganjar, Begini Kata PDIP
-
Jessica Iskandar Tulis Surat Terbuka untuk Jokowi, Curhat Ditipu Hampir Rp 10 Miliar
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?