Tawuran antarkelompok kembali terjadi di Kota Yogyakarta pada Minggu, (04/06/2023) sore kemarin. Tawuran yang bermula terjadi di Balai Kota Jogja, Jalan Kenari, berlangsung sejak sore, lalu berlanjut ke Jalan Kusumanegara hingga ke sekitar Jalan Taman Siswa pada malam hari.
Bentrokan puluhan warga ini pun membuat warga lain, termasuk para pemilik toko di sekitar Balai Kota dan Jalan Taman Siswa panik. Mereka buru-buru menutup toko mereka dan berlindung di dalam toko sembari menunggu situasi menjadi lebih kondusif.
Kejadian tawuran ini pun kini ditangani oleh Polda DIY. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Simak inilah selengkapnya.
1. Dilatarbelakangi penganiayaan di Bantul
Tawuran antarkelompok yang mengular ke Jalan Tamansiswa Jogja ini dilatarbelakangi oleh kasus penganiayaan yang terjadi di Bantul, Minggu (28/05/2023) lalu.
Penganiayaan yang menyebabkan Ali, salah satu anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) babak belur hingga dilarikan ke rumah sakit RSUD Panembahan Bantul tersebut memicu kemarahan para warga sekitar.
Warga serta para anggota PSHT yang tidak terima Ali dianiaya akhirnya melakukan perlawanan dengan mencari para pelaku penganiaya Ali ke Jogja dan berakhir dengan tawuran.
2. Tawuran mengular ke jalan - jalan Jogja
Para rombongan warga Bantul yang berada di sekitar Pantai Parangtritis awalnya mencari para pelaku ke Jogja karena ingin membalas dendam atas penganiayaan yang dilakukan kepada Ali. Kebanyakan dari mereka pun merupakan anggota PSHT dan berniat mencari para suporter Brajamusti di Stadion Mandala Krida Yogyakarta.
Baca Juga: Kronologi Bentrok di Taman Siswa Jogja: Berawal dari Keributan di Parangtritis
Tawuran pun tak terelakkan sejak Minggu (04/06/2023) sore. Para warga yang terlibat tawuran pun mengular dari Balai Kota Jogja di Jalan Kenari, lalu kembali terjadi aksi lempar-lemparan di alan Kusumanegara hingga puncak tawuran terjadi ke sekitar Jalan Taman Siswa.
3. Warga ketakutan dan Polda DIY turun tangan
Kasus tawuran ini pun merambah ke banyak tempat hingga membuat banyak warga pergi meninggalkan tempat mereka karena ketakutan. Aksi lempar lemparan secara brutal pun terjadi dan membuat pihak Polda DIY turun langsung untuk mengamankan situasi. Meskipun sudah sempat dilerai, namun tawuran terus terjadi hingga malam hari.
4. Polda DIY amankan para pelaku
Para anggota PSHT yang terlibat dalam tawuran ini pun dievakuasi oleh Polda DIY dengan menggunakan 16 buah mobil Polda dan digondol ke Mapolda DIY untuk dimintai keterangan pasca tawuran hingga Senin (06/04/2023) tengah malam. Hal ini pun dilakukan demi melindungi adanya serangan balik dari warga Jogja ke para anggota PSHT ini.
5. Polisi berjaga di perbatasan Jogja
Berita Terkait
-
Insiden Tawuran di Jalan Tamansiswa Kota Jogja, PSHT dan Brajamusti Minta Maaf
-
Diamankan dan Diangkut Kendaraan Polisi, Anggota PSHT Masih Sempat Lempar Petasan ke Arah Warga di Yogyakarta.
-
Polisi Sebut Tak Ada Korban Jiwa saat Tawuran di Kota Yogyakarta, Baru Sembilan Orang Dilaporkan Luka-luka
-
Kronologi Bentrok di Taman Siswa Jogja: Berawal dari Keributan di Parangtritis
-
Tawuran Antar Massa Pecah di Kota Jogja, Disebut Buntut Peristiwa Penganiayaan di Bantul
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting