Suara.com - Panji Gumilang pimpinan pondok pesantren atau Ponpes Al Zaytun diduga mengidap sindrom megalomania yang membuatnya kerap melontarkan pernyataan kontroversial dalam ceramah.
Gara-gara sindrom itu, Panji jadi percaya diri menyampaikan gagasan-gagasan di luar syariat Islam dengan maksud dianggap sosok hebat oleh santri dan pengikutnya.
Belakangan ini ponpes Al Zaytun memang jadi perbincangan publik karena diduga mengajarkan pendidikan yang menyimpang dan sesat. Lantas apa itu sindrom megalomania? Simak penjelasan berikut ini.
Panji Gumilang Idap Sindrom Megalomania?
Sunan Gunung Djati Uwes Fatoni, pakar Komunikasi Islam Universitas Islam Negeri (UIN), adalah sosok yang menyebut Panji Gumilang mengidap sindrom megalomania.
Apalagi posisi Panji Gumilang di Al Zaytun membuatnya semakin kokoh dan seluruh pernyataannya tak bisa dibantah oleh para santri. Tapi saat pernyataan Panji Gumilang itu muncul di media sosial, barulah timbul keresahan di masyarakat.
"Sepertinya Panji Gumilang mengalami sindrom megalomania dengan merasa diri sendiri besar sehingga memberi gagasan-gagasan yang ingin menunjukkan pemikirannya hebat," kata Uwes pada Jumat (23/6/2023).
Apa Itu Sindrom Megalomania?
Sindrom megalomania merupakan sebuah keyakinan dalam diri seseorang bahwa dia memiliki kebesaran, keagungan, atau kekuasaan. Tdak hanya ditunjukkan dengan sikap sombong, keyakinan itu juga bagian dari gangguan jiwa.
Baca Juga: Teka-Teki Pak Kumis dan 3 Elite Bekingan Ponpes Al Zaytun, Siapa Sebenarnya?
Kondisi itu membuat pengidap megalomania merasa yakin bahwa dia memiliki kekuasaan, kekayaan, kecerdasan, hingga bakat luar biasa.
Selain itu, pendapat atau masukan yang dikatakan seseorang dengan megalomania mengenai dirinya kerap tidak masuk akal. Padahal keyakinan dirinya yang dibesar-besarkan umumnya adalah delusi.
Penyebab Sindrom Megalomania
Belum diketahui secara pasti penyebab seseorang bisa mengidap sindrom megalomania atau disebut gangguan jiwa delusi keagungan. Walau begitu ada beberapa faktor yang diyakini sebagai pemicu terjadinya megalomania antara lain:
- Stres
- Penggunaan obat terlarang
- Ketidakseimbangan senyawa kimia di otak
- Tidak bersosialisasi dengan orang lain
Gejala Sindrom Megalomania
Penderita sindrom megalomania sulit untuk diidentifikasi karena orang yang mengidapnya percaya bahwa delusi tentang dirinya sendiri adalah benar. Walau begitu ada beberapa gejala megalomania yang kerap muncul menurut Medical News Today antara lain:
Berita Terkait
-
Teka-Teki Pak Kumis dan 3 Elite Bekingan Ponpes Al Zaytun, Siapa Sebenarnya?
-
Fakta Panji Gumilang Diperiksa: Nyeletuk Shalom Aleichem, Dicecar, Bungkam
-
Panji Gumilang Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Penodaan Agama di Ponpes Al Zaytun
-
Nyeleneh, Ritual Haji Ala Panji Gumilang: Tawaf Keliling Ponpes Al Zaytun dan Rukun Islam Diubah
-
Panji Gumilang Penuhi Panggilan Tim Investigasi Polemik Ponpes Al Zaytun, Tapi Menolak Bertemu MUI Pusat
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?