Suara.com - Tahukah kalian bahwa cara pembagian daging kurban yang benar menurut Islam perlu melihat sifat ibadah kurban itu sendiri? Setidaknya ada hukum wajib dan sunnah dalam kurban.
Tim Ahli LBM PCNU Kabupaten Kediri, Ustad Moch Kholil dalam video di kanal YouTube NU Online menjelaskan bahwa cara pembagian daging kurban perlu mempertimbangkan niat kurban itu sendiri. Sebab ada kurban wajib (nazar) dan kurban sunnah.
Kurban wajib adalah ketika seseorang bernazar ingin berkurban jika ia mencapai sesuatu. Contohnya, kurban sapi atau kambing karena mendapat kerja atau lulus sekolah. Nah, bagaimana pembagian daging hewan kurban yang wajib atau karena nazar ini?
Kurban Wajib
Menurut Ustad Moch Kholil, bagi kurban wajib atau karena nazar juga masih dibedakan menjadi haqiqi dan hukmiy. Nantinya, bagi orang yang kurban wajib tidak diperbolehkan memakan daging hewan sembelihannya.
"Untuk kurban wajib, keseluruhan daging kurban wajib (nazar) harus diberikan kepada fakir miskin dalam keadaan mentah," kata Ust Moch Kholil.
Jadi, bagi orang yang tidak termasuk fakir miskin tidak berhak menerima daging kurban wajib ini. Pun demikian dengan orang yang berkurban.
Kurban Sunnah
Ustad Moch Kholil menjelaskan bahwa cara pembagian daging kurban secara sunnah memiliki kelonggaran. Salah satunya, sebagian daging mentah diberikan kepada fakir miskin.
Baca Juga: Referensi Olahan Daging Kurban, Masak Bumbu Rica-rica
Lalu bagaimana sisanya? Boleh diberikan kepada non fakir miskin. Artinya, daging kurban sunnah boleh diberikan bahkan dimakan oleh non fakir miskin termasuk orang yang berkurban itu sendiri.
Lebih lanjut, Ustad Moch Kholil mengatakan, setidaknya ada 3 model pembagian untuk daging kurban sunnah ini.
"Pertama, yang tingkatan paling rendah, orang yang berkurban ikut makan hanya satu-dua suap. Sedikit saja karena dalam rangka mengambil barokah, kemudian keseluruhan diberikan kepada fakir miskin," jelasnya.
Metode kedua, teknis pembagian daging kurban adalah dengan memberikan 1/3 kepada orang yang berkurban. Lalu 2/3 sisanya untuk fakir miskin.
Selanjutnya, yang ketiga, sebanyak 1/3 daging kurban untuk orang yang berkurban. Kemudian, 1/3 lagi untuk sedekah ke fakir miskin. Dan, 1/3 yang terakhir dihadiahkan kepada orang kaya.
Namun Ustad Moch Kholil menegaskan, "Yang paling utama adalah mudhahi (orang yang berkurban) mengambil satu suap-dua suap dalam rangka tabarruk, semua sisanya diberikan kepada fakir miskin".
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina