Suara.com - Penanganan kasus hukum oleh kepolisian jadi salah satu unsur yang turut dievaluasi oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani di HUTke-77 Bhayangkara.
Fenomena 'viral dahulu baru diusut' turut menjadi hal yang perlu dibenahi, sesuai dengan arahan Puan.
Puan dalam Hari Bhayangkara ke-77 yang jatuh pada Sabtu (1/7/2023) hari ini menuntut kepolisian agar tak menerapkan hukum tajam ke bawah.
“Sehingga tidak ada kesan hukum tajam ke bawah. Masyarakat berharap, Polri bisa bekerja secara terbuka, penuh keadilan," ujar Puan.
Adapun orang nomor satu di Senayan tersebut juga meminta agar polisi bisa sigap menangani kasus, tak perlu menunggu kasus tersebut viral.
"Sigap untuk semua penegakan hukum tanpa perlu menunggu peristiwa viral terlebih dahulu,” kata Puan
Kasus ibu beri kopi ke bayi
Kasus seorang ibu beri kopi ke bayi merupakan salah satu kasus 'no viral, no justice' alias kasus yang baru diusut polisi gegara kadung viral.
Bahkan, sang Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengakui bahwa kasus tersebut baru diusut ketika anggotanya melihat kasus ini viral di media sosial.
"Kebetulan anggota kami melihat dan itu viral, ada anak bayi yang mungkin karena keinginan orang tuanya ingin memberikan susu, kemudian memberikan susu tapi yang ada di dalam saset instan kopi susu. Ini saya kira sudah ditindaklanjuti oleh anggota kami," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kasus David Yulianto 'Koboi Jalanan'
Polisi tergerak saat kasus 'koboi jalanan' David Yulianto ketika aksinya viral di media sosial.
Kala itu, David mengancam seorang sesama pengguna jalan di exit Tol Tomang, Jakarta Barat, Kamis (4/5).
Aksi David terekam kamera dan dirinya tampak menodongkan sepucuk senjata api ke seorang sopir taksi online.
Kasus tersebut juga turut mengungkap bahwa David menggunakan plat nomor palsu yang ia beli di aplikasi juak beli online.
Berita Terkait
-
Ari Wibowo Protes Polisi Bawa Senjata Laras Panjang saat Kawal Tersangka Siswa Pembakaran Sekolahnya Sendiri
-
HUT ke-77 Bhayangkara di SUGBK: Dihadiri Pejabat Pemerintahan dan Tokoh Politik, Ini Isi Pidato Presiden serta Kapolri
-
Jokowi: Polri Ibarat Sapu Lidi, Harus Bersih dan Lurus
-
20 Ucapan HUT Bhayangkara ke 77, Cocok untuk Media Sosial
-
Bersatu di Tanah Suci, Mesranya Para Politisi RI Saat Haji Jelang Pilpres 2024
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
Terkini
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!