Suara.com - Polemik mengenai Pondok Pesantren Al Zaytun masih terus bergulir. Ponpes tersebut kian menjadi perbincangan publik karena diduga mengajarkan ajaran menyimpang pada santrinya.
Belum usai kontroversi dugaan ajaran menyimpang itu, kini Pondok Pesantren Al Zaytun disebut menyimpan tragedi kemanusiaan di dalamnya.
Hal itu diungkapkan oleh Peneliti Ponpes Al Zaytun Taufik Hidayat dalam acara bincang-bincang di salah satu televisi swasta nasional beberapa waktu lalu.
Tragedi kemanusiaan di Ponpes Al Zaytun
Dalam acara itu Taufik mengatakan, selama ini publik kerap kali terpukau dengan kemegahan bangunan ponpes yang berada di Indramayu, Jawa barat itu.
Namun tidak banyak yang menyadari kalau di dalamnya terdapat tragedi kemanusiaan yang dinilai oleh Taufik cukup memprihatinkan.
Ia bahkan menyebut pondok pesantren yang dipimpin oleh Panji Gumilang itu merupakan kamp konsentrasi.
‘’Orang boleh terpukau bangunannya besar, mewah, santrinya makannya teratur. Coba kalian lihat bagaimana ribuan pekerja di sana masuk jam 6 (pagi) pulang jam 6 (sore),’’ kata Taufik.
Menurut Taufik, telah terjadi ekspliotasi pekerja di dalam ponpes Al Zaytun. Mereka yang bekerja selama 12 jam di sana tetap hidup dalam kemiskinan.
Baca Juga: Sudah Tiba di Jakarta, Panji Gumilang Bakal Diperiksa Bareskrim Polri Siang Ini
‘’Pulang sampai rumah yang mereka ngontrak di sekitar Haurgeulis, Tanjung Jaya, Mekar Jaya, Tanjung Kerta. Mereka hidup dalam kemiskinan. Satu kontrakan itu bisa (dihuni) lima keluarga,” sambungnya.
Untuk itu, ia meminta jika ingin membongkar borok Ponpes Al Zaytun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus menggendeng Bareskrim Polri.
Menurut dia, upaya MUI dan kepolisian dalam mengungkap tabir Al Zaytun telah dilakukan oleh Polri sejak 2001, namun belum berhasil hingga kini. Hal itu disebabkan adanya dua tokoh yang diduga berada di belakang Al Zaytun.
Panji Gumilang mengaku sebagai Abu Totok
Sebagai peneliti, Taufik mengakui sulit untuk menembus masuk ke dalam Ponpes Al Zaytun. Bahkan ia menyebut MUI dan Kementerian Agama akan kesulitan melakukan investigasi di dalamnya.
Namun ia mengaku pernah berhasil mewawancarai pimpinan ponpes itu, yakni Panji Gumilang selama lebih dari lima jam.
Berita Terkait
-
Sudah Tiba di Jakarta, Panji Gumilang Bakal Diperiksa Bareskrim Polri Siang Ini
-
Hari Ini Periksa Panji Gumilang Kasus Penistaan Agama, Bareskrim: Dia Sudah di Jakarta
-
CEK FAKTA: Ponpes Al Zaytun Halalkan Zina, Asal Bisa Bayar Rp2 Juta
-
Orang yang Laporkan Panji Gumilang Bawa 10 Bukti Tambahan ke Bareskrim, Semuanya Rekaman Video
-
Usai Al Zaytun, Kini Muncul Ponpes Al Kafiyah Diduga Izinkan Pengikut Berzina Asal Bayar Mahar Rp30 Juta, Salatnya Dipimpin Wanita?
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh