Suara.com - Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi menuangkan segudang arahan bernada sentilan ke sederet menteri kabinetnya. Adapun Kementerian Pertahanan (Kemenhan), BIN, Polri, dan jajaran instansi lainnya menjadi salah satu instansi yang disentil Jokowi.
Arahan sang Presiden tersebut disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (3/7/2023).
Ingatkan potensi krisis hingga minta politik tak jadi penghambat
Sentilan Jokowi tersebut merupakan responnya terhadap potensi krisis, sehingga ia meminta agar jajaran pejabatnya selalu mengedepankan kepentingan nasional.
"Pertama fokus dan waspada akan potensi krisis. Utamakan kepentingan masyarakat dan kepentingan nasional," kata Jokowi di sidang tersebut.
Sang Presiden juga mengantisipasi pergolakan politik yang terjadi mendekati masa Pilpres dan Pemilu 2024. Ia menuntut kepada jajaran pejabatnya agar tak menjadikan perbedaan kepentingan politik menjadi unsur yang menghambat kinerja mereka.
"Jangan sampai karena ada persaingan politik program pemerintah menjadi terhambat," sentil sang Presiden ke para menterinya.
Jokowi turut meminta kepada para pejabat terkait untuk menjamin stabilitas masyarakat di kala Pemilu agar kondusif.
Sentil pengeluaran Kemenhan
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Minta Dito Ariotedjo Hormati Proses Hukum
Jokowi kemudian mengarahkan perhatiannya ke Kemenhan dan jajaran instansi lain dalam bidang hukum dan HAM terkait dengan belanja yang dikeluarkan.
Sang Presiden dibuat kaget gegara angka belanja Kemenhan bisa mencapai triliunan Rupiah. Sontak, Jokowi meminta kepada Kemenhan agar berhemat dan berhati-hati dalam menggelontorkan uang belanja.
"Paling penting ini perlu saya tekankan, hati-hati untuk pembelian barang-barang. Ini untuk Kementerian Pertahanan, Polri, BIN, Kejaksaan, karena angkanya saya lihat cukup besar Rp29,7 T (triliun)," jelas Jokowi.
Sebagai pembanding, pembiayaan untuk jalan, irigasi, dan bendungan berada di angka Rp23,5 triliun, dan angka anggaran instansi yang disebut Jokowi berada di atasnya hingga sekira Rp5 triliun.
"Sedangkan kalau kita bandingkan untuk jalan irigasi bendungan itu di angka 23,5 Triliun," beber Jokowi.
Perbandingan tersebut dilakukan lantaran sang Presiden mengkhawatirkan tak ada lagi anggaran untuk pemliharaan fasilitas yang disebutkan.
Berita Terkait
-
Presiden Joko Widodo Minta Dito Ariotedjo Hormati Proses Hukum
-
Sampai Beber Keunggulan Ini! Elite Gerindra Pede Bilang Prabowo Tepat Jadi Suksesor Jokowi
-
Belum Juga Bahas RUU Perampasan Aset, Begini Penjelasan DPR RI
-
Respons Jokowi soal Buku SBY 'Pilpres 2024 & Cawe-cawe Presiden Jokowi'
-
Rizal Ramli ke Jokowi: Nggak Tahu Malu! Tak Pernah Berjuang untuk Demokrasi Tapi Bangun Dinasti Politik
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK