Suara.com - Sosok Maqdir Ismail, pengacara terdakwa kasus korupsi BTS Kominfo Irwan Hermawan, menjadi sorotan setelah memenuhi janjinya untuk menyerahkan uang total Rp 27 miliar ke Kejaksaan Agung (Kejagung).
Maqdir mengatakan, tumpukan uang puluhan miliar itu diserahkan ke Kejagung sebagai bentuk komitmen kliennya dalam menunaikan kewajibannya i kasus penyediaan infrastruktur BTS 4G Kominfo.
Maqdir Ismail bersama rombongannya tampak membawa uang miliaran dengan koper berwarna ungu. Uang tersebut diserahkan dalam bentuk pecahan US$100.
Sebelumnya, Maqdir menyebut bahwa pihaknya sudah menerima pengembalian uang dari pihak swasta pada Selasa (4/7/2023), senilai total Rp 27 miliar.
Namun saat ditanya asal uang tersebut, Maqdir hanya mengatakan uang tersebut untuk sekarang ini akan diserahkan ke Kejagung atas nama Irwan.
Lantas, siapakah Maqdir Ismail yang bawa tumpukan uang Rp 27 miliar ke Kejagung tersebut?
Maqdir Ismail merupakan seorang pengacara senior di Indonesia. Pria kelahiran 18 Agustus 1954 ini memiliki gelar doktor hukum perbankan lulusan Universitas Indonesia.
Sebelumnya, ia mengambil gelar sarjana di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Sosoknya kemudian melanjutkan pendidikan S2 di University of Western Australia.
Diketahui, Maqdir memulai kariernya di dunia hukum sebagai seorang konsultan di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta pada 1980. Kala itu, ia bekerja dengan posisi pengacara publik (1980).
Baca Juga: Sosok Misterius Kembalikan Uang Korupsi BTS Rp 27 M Berinisial 'S', Siapa?
Pada tahun 2005, Maqdir membentuk firma hukumnya dengan nama Maqdir Ismail & Partners. Dengan adanya firma ini, Maqdir banyak menangani kasus yang melibatkan orang-orang berpengaruh di Indonesia.
Mereka di antaranya adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, mantan Ketua KPK Antasari Azhar, sampai dengan Edhie ‘Ibas’ Baskoro Yudhoyono yang menjadi anak mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Fokus utama perkara yang ia tangani adalah litigasi atau penyelesaian perkara. Namanya kemudian mulai dikenal saat menjadi pengacara tunggal Setya Novanto dalam perkara “Papa Minta Saham”.
Maqdir tak cuma mengelola firma hukum dan menjadi pengacara. Sosoknya juga aktif menjadi pengajar di Universitas Al-Azhar Indonesia.
Peran Maqdir Ismail dalam Kasus BTS Kominfo
Maqdir hadir dalam kasus BTS Kominfo sebagai kuasa hukum dari terdakwa Irwan Hermawan. Irwan sendiri merupakan Direktur PT Solitech Media Synergy.
Berita Terkait
-
Sosok Misterius Kembalikan Uang Korupsi BTS Rp 27 M Berinisial 'S', Siapa?
-
Pengacara Maqdir Ismail Sebut Uang Rp 27 Miliar Dikembalikan Orang Berinisial S, Sumbernya dari Mana?
-
Kejagung Geledah Kantor Maqdir Ismail, Cari Tahu Sosok S yang Kembalikan Uang Rp 27 Miliar kasus BTS 4G
-
Polisi Mintai Keterangan Camat Bojong dan Pendamping Desa Terkait Dugaan Korupsi Dana Desa Pangkalan Purwakarta
-
Duduk Perkara Maqdir Ismail Boyong Gepokan Uang Rp 27 Miliar ke Kejagung
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor