Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Eriko Sotarduga, mengatakan, bahwa Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi memberikan saran kepada PDIP dalam Rakernasnya jika Ganjar Pranowo ingin menang di Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Eriko soal PKB yang mengaku diajak PDIP untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres di Pilpres 2024.
Eriko menyampaikan, dalam Rakernas PDIP beberapa waktu lalu disebutkan jika Jokowi menyampaikan 3 masukan utama kepada PDIP, salah satunya menyarankan PDIP mengajak partai-partai lain jika Ganjar ingin menang.
"Begini, saya harus jelaskan kronologi dari awal ya, ini sebenarnya masukan dari pak Presiden Jokowi pada waktu Rakernas PDIP yang lalu, pak Jokowi menyampaikan 3 hal yang utama. pertama untuk memenangkan mas Ganjar kita harus mengajak sebanyak mungkin partai untuk bekerjasama," kata Eriko di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Selain itu, menurut Eriko, Jokowi memperdayakan para relawan-relawan jika ingin menang.
"Kebetulan pada tahun 2012 pak Jokowi menjadi cagub begitu juga 2014 menjadi capres itu kami ditugaskan ibu ketua umum mengkoordinir para relawan. Dan ini benar sekali, harus bersama-sama dengan relawan dimana ada market pasar tidak dicapai oleh partai bisa digerakkan oleh relawan," tuturnya.
Kemudian yang ketiga, Jokowi, kata dia, meminta PDIP bisa mengajak masyarakat memenangkan Ganjar.
Untuk itu, Eriko mengatakan, PDIP lantas bergerak cepat untuk mengajak partai-partai lain untuk bergabung mendukung Ganjar. Ia menegaskan, pihaknya tak ingin membubarkan koalisi, lantaran pihaknya hanya ingin menjalin kerja sama.
"Nah, apa yang salah dalam hal ini kalau berkomunikasi dengan PKB, apakah PKB sudah pasti dengan Gerindra untuk menjadi mencalonkan calonnya, kan belum juga, belum ada satu kepastian, yang sudah pasti dalam hal ini adalah ketidakpastian itu sendiri. Tapi PDIP bersama Hanura, Perindo dan PPP itu sudah dapat mencalonkan mas Ganjar dan nanti bersama cawapresnya yang akan dibicarakan bersama seluruh parpol," pungkasnya.
Baca Juga: Cak Imin Keceplosan Bahas Pilpres, Padahal Masih Dipingit PKB
PKB Diajak Gabung
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda mengungkapkan ada ajakan dari PDI Perjuangan melalui Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto agar PDIP dan PKB bisa bersama kembali di satu koalisi.
Ajakan itu diungkap menanggapi pertanyaan terkait rencana pertemuan kedua ketua umum Muhaimin Iskandar dan Megawati Soekarnoputri. Menurut Huda, rencana pertemuan Muhaimin dan Mega merupakan hasil tindak lanjut dari pertemuan-pertemuan antara PKB dan PDIP sebelumnya.
"Ketemu Ibu Mega ini fase lanjutan, yang pertama kan Mas Hasto datang ke kantor DPP, waktu itu satu jam sebelum PDIP menerima PAN waktu itu. Mas Hasto datang ke sana ngajak diskusi termasuk kira-kira menyampaikan ya selama ini kan kita bareng PKB-PDIP, kita bareng lagi lah kira-kira begitu," kata Huda di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Berita Terkait
-
PKB Sodorkan Nama Cak Imin Jadi Cawapres Ganjar, PDIP: Apa Masalahnya?
-
Puan Minta Hubungan Prabowo-Megawati Tidak Dipolitisasi: Jangan Dianggap Tak Akrab
-
'Aneh Bin Ajaib' Ada Kader PDIP Dukung Prabowo Jadi Capres, Padahal Partainya Usung Ganjar
-
Soal Lawan di Pilpres 2024, Ganjar: Pak Prabowo Senior Saya, Mas Anies Teman Dekat, Kita Bersatu untuk Indonesia
-
PDIP Minta Heru Budi Lepas Pengawalan Istana Saat Bertugas Jadi Pj Gubernur DKI
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Pemprov DKI Hibahkan Gedung YLBHI, Pramono Anung: Akses Keadilan Warga Tidak Mampu
-
KPK Akui Tangkap Kajari dan Kasi Intel Kejari HSU Saat OTT di Kalsel, Langsung Dibawa ke Jakarta
-
Buntut Kereta Bandara Tabrak Avanza di Kalideres, Terjadi Penumpukan di Stasiun Rawa Buaya
-
Tabrakan di Kalideres: Avanza Dihantam Kereta Bandara, Penumpang Luka Parah
-
LPSK Ungkap Banyak Tantangan dalam Pelaksanaan Restitusi bagi Korban Tindak Pidana
-
Kick Off Program Quick Win Presiden Prabowo, Menteri Mukhtarudin Lepas 1.035 Pekerja Migran Terampil
-
Kejati Jakarta Tetapkan RAS Tersangka Kasus Klaim Fiktif BPJS Ketenagakerjaan Rp 21,73 Miliar
-
Said Didu Sebut Luhut Lebih Percaya Xi Jinping Ketimbang Prabowo, Sinyal Bahaya bagi Kedaulatan?
-
IACN Endus Bau Tak Sedap di Balik Pinjaman Bupati Nias Utara Rp75 Miliar ke Bank Sumut
-
Sesuai Arahan Prabowo, Ini Gebrakan Menteri Mukhtarudin di Puncak Perayaan Hari Migran Internasional