Suara.com - Saat ini pemasaran digital terus berevolusi, hal tersebut membuat para pemain e-commerce di Indonesia terus berinovasi untuk meningkatkan nilai dan daya tarik.
Salah satu inovasi yang dihadirkan adalah program afiliasi, yaitu program pemasaran berbasis komisi yang secara tidak langsung menghubungkan calon pembeli dengan produk melalui link refferal khusus, merupakan program yang digadang-gadang memegang peran penting dalam peta persaingan e-commerce di Indonesia.
Director Snapcart Indonesia, Astrid Williadry, mengatakan, kehadiran program afiliasi dapat dikatakan sebagai salah satu strategi ampuh para pemain e-commerce, karena secara tidak langsung membantu trafik kunjungan ke platform e-commerce itu sendiri. Maka dari itu, gencarnya pertarungan para pemain e-commerce membawa popularitas program afiliasi semakin naik daun belakangan ini.
Sebagai dampaknya pun, tidak hanya membantu para pelaku bisnis meningkatkan penjualan dan jangkauan pasar yang lebih luas, tapi juga turut melahirkan tren dan profesi - profesi baru yang memonetisasi digital.
Menurut Astrid, program afiliasi kini dimanfaatkan sebagai medium untuk menghasilkan pendapatan tambahan yang minim risiko, ditambah faktor fleksibilitas waktu dan dapat bekerja dimana saja. Walaupun di masa lalu pemasaran afiliasi hanya menjadi peluang eksklusif bagi para selebritis dan influencer berskala besar.
“Tapi sekarang, semua orang bisa memiliki tautan afiliasi cukup bermodalkan akun sosial media. Apalagi berkat e-commerce setiap orang dibebaskan berkreasi menciptakan konten dari beragam kategori produk mulai dari fashion dan beauty, gaya hidup, rumah tangga, makanan dan minuman, hingga elektronik tanpa batas. Mengerucut pada tren ini, sepertinya persaingan e-commerce dalam menghadirkan program afiliasi semakin menarik. Kian meliriknya ketertarikan masyarakat terhadap tren affiliasi, menjadikan tren ini sebagai masa depan yang menjanjikan,” ucap Astrid di Jakarta, Jumat (14/7/2023).
Melihat hal tersebut, Snapcart kali ini mengadakan penelitian terkait “Potensi Program Afiliasi dalam Peta Persaingan E-commerce” dengan metode online. Riset ini melibatkan 500 responden yang sudah berpartisipasi dan pernah merasakan komisi dari program afiliasi di e-commerce dengan rentang usia 19-35 tahun ke atas dan tersebar di berbagai area di Indonesia. Paradigma mengenai proses pemasaran konvensional lebih efektif sepertinya telah berganti.
Apalagi melihat tren pemasaran afiliasi yang mengkombinasikan pemanfaatan teknologi dan kemampuan manusia untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih personal dan interaktif lewat konten-konten visual maupun video kreatif. Dengan semakin sengitnya persaingan program afiliasi yang ditawarkan para pemain e-commerce di Indonesia, lantas bagaimana kondisi pasar saat ini? Siapakah pemain e-commerce dengan program afiliasi terfavorit?
E-commerce dengan Program Afiliasi Terfavorit
Baca Juga: Mau Bisnis Online tapi Masih Bingung, Ini 8 Cara Memulai Jualan Daring untuk Pemula
Mengintegrasikan program afiliasi pada platform e-commerce telah menciptakan semakin banyak peluang baru. Tren afiliasi tampaknya sedang menjadi fokus utama pemain besar e-commerce saat ini, seperti Shopee, Tiktok, Tokopedia, dan Lazada. Berdasarkan hasil survei, kondisi peta persaingan program afiliasi saat ini dapat terlihat melalui jawaban responden bahwa Shopee Affiliate Program
memimpin pasar. Sebanyak 59% dari pesanan yang datang berasal dari link Shopee Affiliate Program, sehingga dapat dikatakan sebagai program afiliasi dengan pangsa pasar jumlah nilai transaksi tertinggi (Share of Orders) dibandingkan para pesaingnya. Data ini jauh melampaui para pesaing lainnya dengan Tiktok Affiliate Program (27%), dilanjutkan Tokopedia Affiliate Program (11%), dan Lazada Affiliate Program (2%)
Hal-hal yang menjadi pendorong utama yang langsung berpengaruh terhadap pangsa pasar jumlah nilai transaksi terdapat pada tiga indikator utama, antara lain;
Berdasarkan indikator Top Of Mind (TOM) atau program afiliasi yang paling diingat, Shopee Affiliate Program juga berhasil menduduki peringkat pertama dengan persentase (69%), mendominasi dari pesaing lainnya Tiktok Affiliate Program (16%), dan Tokopedia Affiliate Program (12%), serta Lazada Affiliate Program (2%)
Pada indikator Brand Used Most Often (BUMO) atau program afiliasi yang paling sering digunakan, 70% memilih Shopee Affiliate Program, jauh melampaui pesaing terdekatnya TikTok Affiliate Program (16%). Diikuti oleh Tokopedia Affiliate Program (12%) dan Lazada Affiliate Program (2%)
Melalui indikator Program Afiliasi dengan Komisi Paling Menguntungkan, lebih dari setengah responden yaitu 68% memilih Shopee Affiliate Program, angka yang jauh mengungguli para pemain lainnya, di mana Tiktok Affiliate Program (17%), dilanjutkan Tokopedia Affiliate Program (12%), dan Lazada Affiliate Program (2%).
Berita Terkait
-
Tren Belanja Online Menurun Pascapandemi, Bagaimana Nasib Para Seller di E-Commerce?
-
Aryanto Misel Punya Teknologi Pemadam Api dari Serbuk Singkong, Pilih Jual Patennya ke Jepang: Indonesia Gak Ada....
-
Prabowo Subianto Makin Terkenal Menurut Survei IPN, Ini Analisisnya
-
Ditawari Kerjasama Riset Nikuba dengan BRIN, Aryanto Misel: Saya Nggak Butuh
-
Promo Bombastis di Shopee, Semua Diskon 50% Belanja di Shopee Live!
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Kontroversial! Mahasiswa Diskorsing Usai Rencanakan Diskusi 'Soeharto Bukan Pahlawan' di Kampus
-
Kaesang Blak-blakan Soal Cacian PSI: Kita Ini Gajah, Biarkan Saja!
-
Jelang HUT ke-11, Kaesang Sebut PSI Masuki Era Baru dan Siapkan Strategi AI untuk Pemilu 2029
-
Kebakaran Hebat di Palmerah Hanguskan 50 Rumah, 350 Warga Mengungsi
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit