Suara.com - Pertemuan antara kader PDIP Budiman Sudjatmiko dengan Prabowo pada Selasa, (18/07/2023) lalu menimbulkan kontroversi. Pasalnya, Budiman yang notabene masih aktif sebagai kader PDIP harus menaati peraturan PDIP yang melarang kadernya untuk mendukung pihak dari partai lain.
Alhasil, kini Budiman pun sedang jadi sorotan para pimpinan PDIP karena dianggap melanggar peraturan. Meskipun Budiman sempat mengaku kunjungannya kepada Prabowo tidak membawa nama partai, namun statusnya sebagai anggota aktif PDIP kini dipertaruhkan.
Pihak PDIP pun akhirnya mengambil tindakan tegas atas kunjungan Budiman ini. Lalu, apa saja petaka yang muncul pasca kunjungan tersebut?
1. PDIP akan panggil Budiman
Nasib Budiman kini sedang berada di tangan para pimpinan PDIP. Pasalnya, kunjungan yang diakui bersifat pribadi oleh Budiman ke kediaman Prabowo tersebut tidak bisa serta merta diklaim sebagai kunjungan pribadi.
Terlebih lagi Budiman hingga kini masih berstatus sebagai kader PDIP. Hal ini pun diungkap oleh Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubu.
"Itu tidak bisa bilang "wah ini pribadi". Partai gak bisa nerima aja. Bahkan untuk orang sekelas Budiman masa gak paham soal organisasi. Itu pasti kami panggil (Budiman)." ungkap Komarudin.
2. Dianggap langgar disiplin
Tak hanya itu, Komarudin pun mengungkap kasus semacam ini pun sempat terjadi di PDIP ketika kader PDIP Effendi yang menghadiri undangan Prabowo. Namun, Komarudin mengaku pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh Budiman karena Budiman adalah orang yang mendatangi Prabowo.
Baca Juga: Dampingi Ganjar Olahraga di Bogor Akhir Pekan Nanti, Gibran Ogah Disebut Sebagai Juru Kampanye
"Ini malah Budiman yang mendatangi (Prabowo). Jadi indikasi pelanggaran disiplinnya ya itu (kunjungan)," lanjut Komarudin.
3. Komarudin sindir soal kebebasan pribadi
Komarudin pun ikut menyebut soal kebebasan pribadi. Baginya, setiap kader partai harus menaati semua peraturan partai tanpa terkecuali.
"Kebebasan pribadi yang dimiliki kalau sudah gabung partai itu ya udah diatur oleh organisasi. Ini kebebasan dalam politik ya. Kalau untuk urusan pribadi dalam masalah keluarga, ya emang partai tidak ngurusin. Tapi kalau urusan politik, diskusi soal presiden, wakil presiden, itu kan sudah masuk ranah urusan organisasi. Apalagi beliau (Budiman) sebagai anggota partai kan,"tutup Komarudin.
Komarudin pun menyayangkan sikap Budiman atas kunjungan tersebut karena dianggap tidak mempertimbangkan aturan PDIP.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Dampingi Ganjar Olahraga di Bogor Akhir Pekan Nanti, Gibran Ogah Disebut Sebagai Juru Kampanye
-
5 Poin Pidato Politik Ganjar Pranowo: Ungkap Tak Masalah Jika Relawan Pindah Gerbong
-
Muncul Matahari Kembar di PDIP, Ada yang Loyal ke Jokowi, Kader Senior Coba Lepaskan Belenggu Megawati
-
Dipanggil PDIP Gegara Ulahnya Temui Prabowo, Budiman Sudjatmiko Santai: It's Oke, Biasa Saja
-
Anggap Biasa Pemanggilan DPP Terkait Prabowo, Budiman Sudjatmiko: Saya Nggak Siap kalau Yang Panggil KPK
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Pemprov DKI Hibahkan Gedung YLBHI, Pramono Anung: Akses Keadilan Warga Tidak Mampu
-
KPK Akui Tangkap Kajari dan Kasi Intel Kejari HSU Saat OTT di Kalsel, Langsung Dibawa ke Jakarta
-
Buntut Kereta Bandara Tabrak Avanza di Kalideres, Terjadi Penumpukan di Stasiun Rawa Buaya
-
Tabrakan di Kalideres: Avanza Dihantam Kereta Bandara, Penumpang Luka Parah
-
LPSK Ungkap Banyak Tantangan dalam Pelaksanaan Restitusi bagi Korban Tindak Pidana
-
Kick Off Program Quick Win Presiden Prabowo, Menteri Mukhtarudin Lepas 1.035 Pekerja Migran Terampil
-
Kejati Jakarta Tetapkan RAS Tersangka Kasus Klaim Fiktif BPJS Ketenagakerjaan Rp 21,73 Miliar
-
Said Didu Sebut Luhut Lebih Percaya Xi Jinping Ketimbang Prabowo, Sinyal Bahaya bagi Kedaulatan?
-
IACN Endus Bau Tak Sedap di Balik Pinjaman Bupati Nias Utara Rp75 Miliar ke Bank Sumut
-
Sesuai Arahan Prabowo, Ini Gebrakan Menteri Mukhtarudin di Puncak Perayaan Hari Migran Internasional