Suara.com - Ratusan warga Desa Sukabakti Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat dibuat geger karena mendadak memiliki utang di PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Padahal, para warga merasa tidak pernah meminjam uang di lembaga keuangan tersebut.
Sementara itu, pihak PNM mengaku sudah turun tangan menangani persoalan warga kampung Garut yang merasa tiba-tiba punya utang tersebut.
Simak profil PT PNM yang bermasalah dengan warga Garut gegara utang fiktif berikut ini.
Profil PT PNM
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) didirikan pemerintah pada 1 Juni 1999. Beberapa bulan setelah didirikan, PNM ditunjuk menjadi salah satu BUMN Koordinator untuk menyalurkan dan mengelola 12 skim Kredit program.
Hingga tahun 2000, PNM mengelola kredit yang sebelumnya bernama Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI). Pada Agustus 2008, PNM meluncurkan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) untuk dapat memberikan pinjaman modal kepada UMKM. Kemudian tahun 2009, perusahaan ini mulai mencari pendanaan dari perbankan dan pasar modal.
Berlanjut tahun 2010, PNM meluncurkan program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) untuk dapat memberikan pelatihan kewirausahaan kepada para nasabahnya. PNM mulai menerbitkan obligasi pada tahun 2012.
Kemudian pada tahun 2015, PNM meluncurkan layanan "Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera" (Mekaar) untuk dapat memberikan pinjaman modal kepada pengusaha perempuan prasejahtera. Pada tahun 2021, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham PNM ke Bank Rakyat Indonesia (BRI), sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang pembiayaan mikro.
Kekinian PNM dikenal sebagai anak usaha BRI yang berbisnis di bidang pembiayaan mikro. PNM memiliki 62 kantor cabang ULaMM, 626 kantor layanan ULaMM, dan 2.668 kantor cabang Mekaar pada tahun 2020 untuk mendukung kegiatan bisnisnya.
Baca Juga: Kronologi Warga Sekampung di Garut Kaget Tiba-tiba Punya Utang, Korban 407 Orang
Respons PNM Soal Utang Fiktif Warga Garut
PNM memberikan respon terkait ratusan warga Garut yang mendadak jadi debitur dan punya utang. Wakil Pemimpin PNM Cabang Garut Wahyu Ferdian mengaku turun langsung untuk menangani masalah itu.
"Kami menjelaskan bahwa persoalan ini sudah ditangani, diselesaikan. Kami sudah diskusi dengan pihak desa dan aparat kepolisian serta masyarakat," ungkap Wahyu pada Selasa (18/7/2023) lalu.
Wahyu mengatakan pihaknya saat ini masih fokus untuk memverifikasi data warga Garut terkait persoalan itu. "Kami data ada sekitar 150 orang yang tiba-tiba jadi debitur. Indikasi jumlahnya mencapai 400 nasabah," ujarnya.
Wahyu menegaskan pihaknya siap bertanggung jawab jika ada warga yang merasa dirugikan. Namun, dia belum bisa memastikan kerugian pihaknya terkait persoalan itu karena upaya penanganan masalah tersebut masih berjalan.
Menurut Wahyu, pihak PNM juga sudah membentuk tim internal untuk melakukan investigasi. Tim itu bertugas mencari tahu ada atau tidaknya dugaan penyalahgunaan identitas atau data warga Garut dalam proses peminjaman ke PNM.
Berita Terkait
-
Kronologi Warga Sekampung di Garut Kaget Tiba-tiba Punya Utang, Korban 407 Orang
-
Heboh! Warga Satu Kampung di Garut Ditagih Utang Fiktif
-
Duh! Ratusan Warga Garut Namanya Dicatut Pinjam Uang di PT PNM, Polisi Turun Tangan
-
5 Cara Menolak Permintaan Utang dari Orang Terdekat, Berani Terapkan?
-
ASN Kelurahan Paksa PPSU Utang ke Pinjol, Legislator Minta Atasan Pelaku Juga Disanksi
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?