Suara.com - Pendakwah Habib Husein Jafar Al Hadar bagikan potret yang bikini malu Indonesia di mata dunia kala ia berkelana ke Gua Hira, Jabal Al Nour, Makkah, Arab Saudi.
Ustaz Jafar memotret sebuah tulisan berbunyi "Depok" yang diduga ditulis oleh seorang WNI dari Kota Belimbing itu. Selain "Depok" ada tulisan lain berupa nama-nama umum masyarakat Indonesia seperti Rojali, Andriyani, Miftah, dan Zulfa.
Jafar sebagai WNI sontak malu kelakuan masyarakat se-Tanah Airnya mencoret-coret dinding gua yang sakral tersebut.
"Rojali “Depok”, Anda sungguh WHY…WHY…WHY?! Ini foto coretan (vandalisme) di Gua Hira," bunyi caption foto Habib Jafar.
Seberapa sakralnya Gua Hira?
Gua Hira merupakan lokasi yang sakral, sehingga tak heran jika Jafar dibuat malu lantaran ada diduga WNI yang mencoret dinding gua itu.
Jafar lebih lanjut menjelaskan bahwa Gua Hira adalah tempat turunnya wahyu bagi umat Islam.
"(Tempat agung turunnya wahyu pertama) yg saya ambil kemarin pas haji," lanjut tulis Jafar.
Adapun benar yang ditulis oleh Habib Jafar, bahwa Gua Hira memiliki kehadiran penting dalam kejadian turunnya wahyu bagi kaum Muslim.
Baca Juga: Bikin Malu, Diduga Jamaah Indonesia Corat-coret Gua Hira: Ada Tulisan Depok
Mengutip laman Saudi Tourism, Hira berarti 'permata' atau 'batu mulia', dan memperoleh nama tersebut jauh sebelum Nabi Muhammad membawa ajaran Islam ke masyarakat Arab.
Adapun Nabi Muhammad berkunjung ke Gua Hira untuk menyendiri kala sang Nabi mengkhawatirkan nasib kaumnya.
Umat Muslim mengimani bahwa suatu malam ketika Nabi Muhammad menyendiri, malaikat Jibril datang membawa wahyu berupa kalam Al Quran. Malaikat Jibril membacakan wahyu pertama dalam Al Quran kepada sang Nabi.
Momen turunnya wahyu tersebut dikenal oleh umat Islam sebagai kejadian Lailatul Qadar.
Kendati memiliki peran yang penting dalam sejarah umat Islam, Gua Hira tak sesuci tempat lain di Makkah seperti Kabah dan Masjidil Haram.
Seorang yang beribadah di Gua Hira tak mendapatkan ganjaran yang lebih tinggi ketimbang tempat lainnya, sebagaimana menurut beberapa ulama salaf, seperti Al-Munaawi.
Berita Terkait
-
Bikin Malu, Diduga Jamaah Indonesia Corat-coret Gua Hira: Ada Tulisan Depok
-
Di Balik Nomor Punggung 24 Andre Onana di Manchester United, Ada Makna Mendalam, Ada Hubungannya dengan Kota Depok?
-
Kronologi RS Hermina Depok Terbakar, Api Berasal Dari Lantai 5 Gedung
-
Dinyatakan Padam, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Saat Kebakaran RS Hermina Depok
-
BREAKING NEWS! RS Hermina Depok Kebakaran, Api Berkobar Cukup Besar
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Bukan Cuma Lokal, Turis Eropa Serbu Kota Tua Jakarta Saat Natal: Ternyata Ini yang Mereka Cari
-
Pratikno: Januari 2026, Siswa Terdampak Bencana Sumatra Dipastikan Kembali Sekolah
-
Pemerintah Cabut Izin Jutaan Hektare Sawit dan Segel 5 Perusahaan Tambang
-
RI Tak Main-main! Bintang Porno Bonnie Blue Diadukan ke Inggris Usai Lecehkan Bendera Merah Putih
-
Pesan Mendagri ke Daerah Kaya: Jangan Simpan Anggaran, Bantu Korban Bencana
-
Prabowo: Pemerintah Tak Libur, Fokus Pulihkan Aceh dan Sumatra
-
Geger Video Bom di Bandara Batam, Kapolda Kepri: Hoaks! Pelaku Sedang Kami Kejar
-
Kejar Target Akhir Tahun, Seskab Teddy dan BP BUMN Percepat Pembangunan 15.000 Rumah Pascabencana
-
Wagub Aceh ke Pemerintah Pusat, Bantuan Rumah Rusak Berat Minta Naik Jadi Rp 98 Juta
-
Akhir Polemik Peter Berkowitz: PBNU Maafkan Gus Yahya, Muktamar Segera Digelar