Suara.com - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono kembali melakukan perombakan pada jajaran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Terkini, ia mencopot Fidri Arnaldy dari posisi Direktur Utama (Dirut) Bank DKI.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta Nasrudin Djoko Surjono. Pencopotan terhadap Fidri itu berdasarkan hasil keputusan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa.
"Persetujuan pemegang saham diputuskan dalam RUPS Luar Biasa pada tanggal 1 Agustus 2023," kata Djoko dalam keterangannya, Rabu (2/8/2023).
Sebagai pengganti Djoko, untuk sementara Heru mengangkat Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI, Amirul Wicaksono sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirut Bank DKI.
"RUPS telah memberhentikan Bapak Fidri Arnaldy dan mengangkat Bapak Amirul Wicaksono untuk merangkap sebagai pelaksana tuigas dalam menjalankan kewenangan direktur utama sampai dengan diangkatnya direktur utama perseroan yang definitif sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," tuturnya.
Djoko mengatakan alasan pergantian Dirut Bank DKI. Salah satunya adalah demi peningkatan tata kelola perusahaan serta membangun sistem pengendalian internal dan manajemen risiko yang handal.
"Pergantian pengurus ini diharapkan sebagai upaya untuk terus meningkatkan kapabilitas dan daya saing, serta adaptif dalam mengantisipasi dinamika perubahan teknologi perbankan," katanya.
Belum lama ini, Heru Budi juga merombak dua BUMD. Yakni, mengangkat Andira Reoputra sebagai Direktur Utama (Dirut) Perumda Pembangunan Sarana Jaya dan Agus Himawan yang dirotasi Heru menjadi Dirut Perumda Pasar Jaya.
Sebagai informasi, Bank DKI merupakan bank pembangunan daerah (BPD) dengan kepemilikan saham Pemprov DKI sebesar 99,98 persen dan Perumda Pasar Jaya 0,02 persen.
Baca Juga: Jawab Tantangan di Era Digitalisasi, Bank DKI Hadirkan Ragam Inovasi Transaksi Pembayaran Digital
Bank yang didirikan seja April 1961 merupakan BPD pertama yang lahir di Indonesia seiring dengan terbentuknya kota Jakarta.
Per 31 Desember 2022, total aset PT Bank DKI sebesar Rp 78,885 triliun, total Laba Bersih sebesar Rp 939,114 miliar.
Sampai dengan Juni 2023, kinerja bisnis Bank DKI masih dalam tren pertumbuhan positif dengan membukukan laba bersih sebesar Rp477,88 miliar atau tumbuh 4,72 persen dibanding laba kuartal I 2023 sebesar Rp233,20 miliar, sedangkan laba bersih di periode Juni 2022 yang tercatat sebesar Rp504,89 miliar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?