Suara.com - Mungkin ada sebagian yang mengetahui bahwa 31 rangkaian kereta LRT yang dibuat BUMN PT INKA untuk wilayah Jabodebek memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Namun karena spesifikasi kereta LRT yang berbeda-beda ini justri jadiinya menimbulkan masalah.
Sebelumnya diberitakan, Kartika Wiroatmodjo selaku Wakil Menteri BUMN menyampaikan bahwa pihaknya sempat mendapat keluhan dari pengembang software LRT Jabodebek karena adanya perbedaan spesifikasi.
Adapun perbedaan spesifikasi kereta LRT ini membuat kereta dan pintu stasiun tak bisa berada sejajar saat berhenti. Karena hal ini, pengembang software LRT Jabodebek pun kembali memperbaikinnya sehingga antara pintu stasiun dan pintu kereta bisa sejajar.
Masalah tentang spesifikasi dan software tersebut terjadi karena tidak adanya integrator dalam proyek kereta LRT Jabodebek. Seharusnya dalam proyek ini ada integrator yang dapat mengkoordinasikan seluruh proses pengerjaan proyek agardapat selaras
Ia menerangkan bahwa ada 6 proyek dalam proses pembuatan LRT Jabodebek. Di antaranya yaitu PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang membuat prasarana seperti jembatan, rel, dan stasiun.
Lalu, ada PT INKA (Persero) yang mengerjakan kereta, ada Siemens yang membuat software development, dan PT Len Industri (Persero) yang membuat sistem persinyalan.
Selain permasalahan softwere yang membuat pintu stasiun dan pintu kereta tidak bisa sejajar, ada juga kesalahan lainnya yaitu pada bagian dimensi, berat, kecepatan, pengeremannya, dan desain rute LRT Jabodetabek.
Kesalahan desain rute LRT Jabodebek yakni ada pada jembatan longspan (lengkung bentang panjang) yang menghubungkan antara wilayah Kuningan dan Gatot Soebroto. Padahal longspan ini jembatan terpanjang di dunia bahkan menerima penghargaan MURI.
Karena adanya kesalahan desain pada jembatan longspan, ini membuat kecepatan LRT Jabodebek menjadi melambat ketika melewat tikungan tersebut.
Baca Juga: 5 Fakta Longspan LRT Jabodebek: Proyek Tersulit, Malah Salah Eksekusi
“Karena apabila kecepatan LRT tidak melambat sebelum longspan maka berpotensi meningkatkan kecelakaan,” ucap Kartika Wirjoatmodjo kepada awak media (2/8/2023).
Kartika Wirjoatmodjo atau yang akrab disapa Tiko kembali menyampaikan bahwa jika melihat longspan dari kawasan Gatot Subroto ke Kuningan dan tampak jembatan besar, itu sebenarnya ada kesalahan desain.
Karena kesalahan desain ini, tingkungan tersebut menjadi kurang lebar yang membuat kecepatan kereta LRT melambat. Kalau saja tingkungan jembatan tersebut dirancang melebar, maka kereta LRT Jabodebek dapat melaju dengan kencang.
Demikian ulasan mengenai adanya perbedaan spesifikasi kereta LRT yang menimbulkan pintu stasiun dan pintu kereta tidak bisa sejajar serta kesalahan desain rute LRT Jabodetabek yang menimbulkan kecepatan LRT melambat.
Kontributor : Ulil Azmi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Proyek RDF Limbah Sampah di Rorotan 'Teror' Puluhan Anak: Batuk, Sakit Mata, Muntah hingga ISPA
-
Jalan Ketiga Lukas Luwarso: Buru Ijazah Asli Jokowi, Bongkar Dugaan 'Operasi' Penutupan Fakta
-
Menunggu Nasib Lima Anggota DPR Nonaktif di Tangan MKD, Hati-hati Publik Marah Bila...
-
Tragis! Dikeroyok Teman Satu Tongkrongan, Luis Tewas di Depan Masjid usai Pesta Miras
-
Zulkifli Hasan Klaim Program MBG Bisa Tingkatkan IQ Anak Indonesia
-
Buron Korupsi E-KTP Paulus Tannos Lawan KPK dari Singapura, Gugat Penangkapan Lewat Praperadilan!
-
Usut 'Borok' Sahroni hingga Eko Patrio, MKD Gandeng Kriminolog hingga Analis Perilaku
-
Sosok Teuku Faisal Fathani: Penemu Alat Pendeteksi Longsor yang Kini Pimpin BMKG
-
Kepala BMKG Diganti: Profesor UGM Teuku Faisal Gantikan Dwikorita, Menhub Peringatkan Hal Ini
-
Perintah Tegas Prabowo Usai Airbus A400M Mendarat: Sulap Jadi Ambulans Udara dan Damkar