Perwakilan seniman TIM saat itu, Radhar Panca Dahana menyebut pembangunan hotel bintang lima tidak ada kaitannya dengan budaya. Radhar menjelaskan seniman akan melawan apabila ruang kebudayaan dimanfaatkan secara komersil.
Namun, saat itu Anies menyebut pembangunan hotel dalam revitalisasi TIM dirancang agar para seniman yang berasal dari luar Jakarta mempunyai tempat untuk menginap. Hal tersebut dikarenakan kawasan TIM direvitalisasi untuk menjadi pusat kegiatan kebudayaan baik di taraf nasional maupun internasional.
Dimoratorium
Saat itu, para seniman merasa suara protesnya tidak didengar oleh Pemprov DKI, akhirnya mereka pun mengadu ke Senayan. Para seniman menyampaikan protesnya di hadapan Komisi X DPR RI. Mereka mengaku tidak pernah dilibatkan dalam proses revitalisasi TIM.
Tidak membutuhkan waktu lama, Komisi X DPR pun langsung memanggil Anies Baswedan, pihak Jakpro dan juga anggota DPRD DKI untuk membahas permasalahan revitalisasi TIM. Dalam rapat tersebut Komisi X meminta agar proyek revitalisasi dimoratorium.
Pihak Jakpro diminta untuk menghentikan sementara pengerjaan proyek sembari berdiskusi dengan seniman. Namun, ternyata pada Juli 2020 proyek revitalisasi TIM masih terus dilanjutkan dengan alasan sudah tidak diprotes oleh seniman.
Terbaru, kini hasil dari revitalisasi yang sudah berjalan dua tahun lamanya sudah mulai terlihat. Fasilitas utama yang menjadi point mencolok adalah gedung parkir yang berhadapan langsung dengan Jalan Cikini Raya. Tak hanya itu, ada juga gedung menjulang tinggi di sisi utara sebagai Gedung Perpustakaan dan Wisma Seni.
Proyek revitalisasi TIM ini menelan biaya sebesar Rp 1,64 triliun yang dibebankan pada APBD DKI Jakarta.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Baca Juga: 4 Proyek yang Diresmikan Era Anies Dinilai Salah Sejak Lahir: JIS, TIM, hingga Velodrome
Berita Terkait
-
4 Proyek yang Diresmikan Era Anies Dinilai Salah Sejak Lahir: JIS, TIM, hingga Velodrome
-
Jadi Beban Keuangan Jakpro, Sekda DKI: JIS dan TIM Salah Urus Sejak Lahir
-
Pilihan Sulit Khofifah: Jadi Cawapres Anies atau Gabung Timses Ganjar?
-
Diduga Fitnah hingga Sebar Hoaks Soal Jokowi, Tim Hukum PDIP Laporkan Rocky Gerung ke Bareskrim Polri
-
Dilobi Sandiaga Uno, Khofifah Digoda Tim Ganjar Pranowo: Masih Banyak Tugas
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta