Suara.com - Kata 'jelangkung' terlontar dari sosok Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kala mengomentari langkah KSP Moeldoko yang dituding ingin merebut Partai Demokrat.
AHY dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat (11/8/2023) mengibaratkan Moeldoko hadir di tengah-tengah Demokrat bak sebuah jelangkung.
Aksi Moeldoko di mata AHY layaknya "datang tak diundang, pulang tak dijemput," yang identik dengan sosok jelangkung.
Lantas, apa itu jelangkung yang terlontar dari AHY?
Mengenal jelangkung, boneka mistis buat panggil makhluk halus
Jelangkung merupakan sebuah boneka permainan asli Nusantara yang ditujukan untuk memanggil roh-roh dan makhluk halus.
Boneka tersebut umumnya terbuat dari sebuah gayung batok kelapa yang dibentuk bak tubuh manusia. Umumnya, boneka tersebut diberi pakaian hitam layaknya manusia.
Diyakini bahwa boneka ini dipengaruhi oleh budaya Tiongkok yakni Cay Lan Gong (Dewa Keranjang) dan Cay Lan Tse (Dewa Pelindung Anak-Anak).
Keyakinan tersebut diperkuat dengan mantra yang dirapalkan kala memainkan jelangkung yakni 'jelangkung, jelangsat,' oleh para pemain.
Baca Juga: 2 Tahun Lebih Dibayangi Aksi Pembegalan Partai, AHY dan Demokrat Lega Kalahkan Moeldoko 19 Kali
Versi lain mengatakan bahwa jelangkung lahir di tanah Jawa sendiri. Permainan ini awalnya dikenal oleh masyarakat Jawa sebagai "nini thowong".
Masyarakat Jawa dewasa juga turut memainkan jelangkung demi menolak bala yang mengancam warga setempat.
Ada pula versi lain yang meyakini bahwa jelangkung lahir di tanah Minang, tercermin dari permainan serupa bernama lukah gilo.
Cara memainkan jelangkung
Jelangkung dimainkan untuk mengundang makhluk halus datang menghampiri para pemain.
Boneka jelangkung harus dimainkan secara beramai-ramai pada saat terang bulan atau waktu senja.
Berita Terkait
-
2 Tahun Lebih Dibayangi Aksi Pembegalan Partai, AHY dan Demokrat Lega Kalahkan Moeldoko 19 Kali
-
Klaim Tak Sampai Saling Menggoda, AHY-Puan-Cak Imin Saling Tukar Kabar soal Koalisi
-
Diskusi Satu Meja Bareng Puan dan Cak Imin, AHY Sebut Isinya Menarik dan Bikin Penasaran
-
Perjalanan Kubu Moeldoko Begal Partai Demokrat, Berujung PK Ditolak MA
-
Anggap PK Moeldoko soal Demokrat Ditolak MA Biasa Saja, Mahfud MD: Kecuali Hakimnya Mabuk
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!