Suara.com - Belakangan tengah ramai jadi pembahasan soal kualitas udara di Jakarta yang disebut makin memburuk. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan sampai kena batuk-batuk empat minggu.
Jika Presiden saja sampai batuk-batuk, bagaimana dengan rakyat biasa seperti pedagang di Ibu Kota, pasti bakal amat terasa. Hanya karena dibebat kebutuhan ekonomi mereka memilih abai akan efek kualitas udara yang buruk.
Udin (41), sehari-hari berkeliling menjajakan cakwe buatannya di seputaran Jalan MH Thamrin. Saban hari, terutama di hari kerja ia mangkal berpanas-panas mencoba bersahabat dengan udara Jakarta dari pagi sampai jelang matahari menutup hari.
Sembari mengaduk cakwe di wajan penggorengan Udin bercerita, akhir-akhir ini dia merasa kerap mengalami gangguan pernafasan. Selama bertahun-tahun, Udin mengaku sebagai perokok aktif yang jarang terjangkit penyakit.
Namun baru-baru ini, Udin merasakan sakit di tenggorokannya. Badannya meriang, hidungnya meler disertai batuk. Dan bila malam tiba, tubuhnya berasa dingin, demam melanda.
"Dirasain udaranya kotor karena saya kan perokok tapi enggak pernah batuk radang, baru ini saja batuk sampai hari ini diobatin tapi enggak sembuh-sembuh,” kata Udin saat ditemui di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (16/8/2023).
Meski punya BPJS untuk berobat gratis, Udin memilih mengatasi sakitnya dengan beristirahat dan mengonsumsi obat yang ia beli dari warung.
"Saya ini jarang berobat, istirahat saja. Kemarin istirahat seharian saja,” kata Udin.
Meski belum sembuh benar, dia merasa harus segera kembali berjualan cakwe. Sebab, keuangan Udin bisa seret bila dia tak berjualan lebih dari satu hari.
Baca Juga: Keluhkan Polusi Udara Jakarta, Ketua DPRD DKI: Cucu Saya Kena ISPA, Semalam Masuk RS Bintaro
Alhasil, Udin kembali menghadapi udara kotor di Jalan MH Tharim. Meski merasa lebih baik, namun flu dan gatal di tenggorokan Udin masih berasa.
Dan ternyata, buruknya kualitas udara di Jakarta tak hanya merongrong tubuh Udin, namun pendapatannya berjualan cakwe juga ikut terdampak. Gegara udara kotor bikin sesak, orang-orang terutama yang bekerja di kantoran enggan ke luar ruangan untuk membeli makanan di pinggir jalan.
Ia mengaku, banyak pembeli pada pagi hari di Jalan MH Thamrin. Biasanya para pekerja yang hendak berangkat kantor. Namun makin ke sini, Udin merasa jumlah pembeli yang biasa menghampiri gerobak cakwenya makin berkurang.
“Omset turun kayaknya sampai 20 persen lah kurang lebih. Biasanya ramai jam-jam pagi, jam orang berangkat kerja, buat sarapan kan, sekarang lebih sedikit,” ujar Udin.
Debu Jakarta Bikin Ayah Suhel Pingsan
Hal yang sama juga dirasakan oleh Suhel (17). Ia sehari-hari mengayuh sepeda ontel menyusuri Jalan Sudirman hingga MH Thamrin untuk menjajakan minuman.
Berita Terkait
-
Keluhkan Polusi Udara Jakarta, Ketua DPRD DKI: Cucu Saya Kena ISPA, Semalam Masuk RS Bintaro
-
Beda Solusi Anies Baswedan vs Heru Budi Atasi Polusi Udara Jakarta
-
7 Masker Anti Polusi Terbaik untuk Menghindari Polusi Udara Jakarta
-
Jakarta Darurat Polusi Udara, Massa Koalisi Ibu Kota Geruduk Balai Kota DKI, Ini Tuntutan Mereka!
-
Kerek Kualitas Udara Jakarta, Pemprov DKI Kaji Efektivitas Sistem 4 in 1
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan
-
21 Tahun Terganjal! Eva Sundari Soroti 'Gangguan' DPR pada Pengesahan RUU PPRT: Aneh!
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Jejak Hitam Eks Sekretaris MA Nurhadi: Cuci Uang Rp308 M, Beli Vila-Kebun Sawit Atas Nama Orang Lain
-
Jaksa KPK Ungkap Pertarungan Gengsi dengan Penasihat Hukum di Kasus Hasto Kristiyanto
-
Sebut Indonesia Darurat Bullying, Puan Siapkan Panggilan Menteri dan Tim Psikolog
-
Pembahasan KUHAP Diperkarakan ke MKD, Puan Sebut DPR Sudah Libatkan Banyak Pihak: Prosesnya Panjang
-
Adies Kadir Mulai Aktif Lagi, Puan Bilang DPR Tak Perlu 'Woro-woro'