Suara.com - Viral di media sosial X atau yang dulunya bernama Twitter, upaya Polda Metro Jaya dalam mengurasi polusi udara di Jakarta. Diketahui ibu kota Indonesia ini mengalami krisis udara segar. Kualitasnya bahkan sempat menjadi yang terburuk di dunia.
Sebelumnya, sebanyak 50 persen Aparatur Sipil Negara (ASN) diimbau untuk kerja dari rumah atau work from home (WFH). Namun, upaya pemerintah daerah (Pemda) DKI Jakarta ini rupanya tidak efektif untuk mengurangi polusi udara di sana.
Adapun dalam video yang diunggah akun X @sosmedkeras, Kamis (24/8/2023), tampak sejumlah perwira Polda Metro Jaya bersiap-siap untuk melakukan misi mengurangi polusi udara. Beberapa mobil lalu dikerahkan menyirami jalanan di ibukota.
Jalan beraspal itu disirami menggunakan water cannon. Adapun unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 1,3 juta kali sampai artikel ini dibuat. Tak ketinggalan, ribuan komentar kocak dari warganet pun turut menghiasi upaya tim kepolisian.
Menurut mereka, upaya polisi tersebut kurang efektif karena menyemprotkan air lebih pantas dilakukan untuk mengurangi debu. Tak sedikit pula yang merasa heran, mengapa polusi udara malah dikurangi dengan menyirami jalanan.
"Kaya bapak-bapak yang mikir nyiram jalanan pake aer got bisa mengurangi debu jalanan," kata seorang warganet.
"Covid? Water cannon. Kerusuhan? Water cannon. Polusi? Water cannon. Water cannon is the key," sentil warganet yang lain.
"Polusi particulates sama komponen gas dianggap kayak debu depan rumah," tulis salah satu warganet.
Baca Juga: 6 Fakta Unik Sosok Oklin Fia yang Diperiksa Polisi Soal Jilat Es Krim
"Entahlah, tapi menurutku gak efektif dan buang-buang uang," tulis yang lain.
"Ini mah niru bapak-bapak usia 50-60 tahun pakai sarung sama kaos partai, sore hari nyiram jalan pake air got biar adem sama ngebul debu nya," tambah lainnya.
"Mikir gak ya kalau asap knalpot mobilnya malah ikut ngasih polusi?" tanya yang lain.
"Lah bukannya biasanya buat nyiram mahasiswa? Penyalahgunaan fasilitas negara nih!" sindir warganet.
"Teori darimana?" tanya warganet.
Di sisi lain, banyak dari mereka merekomendasikan hujan buatan untuk mengurangi polusi di Jakarta. Kemudian, para warganet juga menyindir polisi mau melakukan hal tersebut agar terlihat kerja di mata publik dan ada anggaran yang turun.
"Biar keliatan kerja," sindir seorang warganet.
"Efektif untuk menyerap anggaran," tulis salah satu warganet.
"Dulu bukannya Indonesia dah bisa bikin hujan buatan? Kenapa gak pakai itu aja," saran warganet.
"Bikin hujan buatanlah lebih efektif," saran warganet lain.
"Kerja keras juga gak, kerja pinter juga gak, yang penting viral aja dulu yes," tulis yang lain.
"Harusnya nyirem dari atas gak si? Pakai helikopter atau pesawat berawak yang kecil gitu," komentar warganet.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
6 Fakta Unik Sosok Oklin Fia yang Diperiksa Polisi Soal Jilat Es Krim
-
Diperiksa Polisi 6 Jam, Ayah Sultan Korban Terjerat Kabel Fiber Optik PT Bali Tower Ditanya Kronologi Kejadian
-
Tantang Dinas LH DKI Tindak Perusahaan 'Nakal' Pencemar Lingkungan, Legislator: Kita Kasih Waktu 3 Bulan
-
Jangan Ditiru! 3 Bocah SD Ini Nekat Joget-Joget di Tengah Jalan Tol
-
Jokowi Batuk 4 Minggu Gegara Polusi Udara, Pakar Akui Ungkap Bahayanya Bagi Lansia Seperti Presiden
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan
-
Gerakan Cinta Prabowo Tegaskan: Siap Dukung Prabowo Dua Periode, Wakil Tak Harus Gibran
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW