Suara.com - Uji emisi kendaraan bermotor di wilayah DKI Jakarta mulai diterapkan per Jumat (1/9/2023) hari ini. Berikut merupakan lima kumpulan fakta tilang uji emisi di wilayah DKI Jakarta. Pastikan anda memahaminya agar tidak terjebak dan justru merugi karena mesti membayar tilang akibat kendaraan yang tak memenuhi standar.
1. Pengertian Tilang Uji Emisi
Tilang uji emisi merupakan program yang diterapkan oleh Satuan Tugas (Satgas) uji emisi, yang terdiri dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perhubungan (Dishub), Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, dan juga Komando Garnisun Tetap I Jakarta di wilayah DKI Jakarta. Nantinya akan ada petugas yang berjaga untuk melakukan uji emisi setiap kendaraan yang lewat dengan alat khusus. Jika hasilnya melebihi ambang batas, maka bisa dipastikan pemilik kendaraan harus membayar denda tilang.
Adapun razia uji emisi kendaraan bermotor tersebut tercantum dalam Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 yang mengatur tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan Pergub Nomor 66 Tahun 2020 tentang Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor. Di samping itu, Pemprov DKI Jakarta juga sedang gencar-gencarnya mengatasi masalah polusi udara yang buruk.
2. Ambang Batas Emisi Buang
Menurut aturan tersebut, uji emisi seharusnya dilakukan rutin setiap tahun jika kendaraan sudah berusia minimal tiga tahun pemakaian. Batas ambang emisi untuk setiap jenis kendaraan pun berbeda, tergantung jenis motor atau mobil, jenis mesin, tahun produksi, dan jenis bahan bakar.
Kendaraan berbahan bakar bensin yang diproduksi sebelum 2007 wajib memiliki kadar Karbon Monoksida (CO) di bawah 3,0 persen dengan Hidrokarbon (HC) di bawah 700 ppm. Sementara untuk mobil dengan tahun produksi di atas 2007 wajib memiliki kadar CO di bawah 1,5 persen dengan HC di bawah 200 ppm. Apabila konsentrasi gas CO dan HC berada di bawah ambang batas itu, maka kendaraan telah dinyatakan lulus uji emisi.
Sementara itu, bagi mobil penumpang dengan bobot di bawah 3,5 ton yang diproduksi sebelum 2010, maka wajib memiliki kadar opasitas (timbal) 50 persen. Namun, kendaraan yang bobotnya di atas 3,5 ton dengan tahun produksi sebelum 2010 maka wajib memiliki kadar opasitas 60 persen.
3. Jadwal Tilang Uji Emisi DKI Jakarta
Baca Juga: Tilang Uji Emisi di Jakarta Berlaku Hari Ini, Berikut Titik-titiknya!
Tilang uji emisi akan dilakukan mulai Jumat, 1 September 2023 hingga 30 November 2023. "Besok kan sesuai dengan hasil koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup kita melaksanakan penegakan hukum dengan tilang terkait dengan uji emisi," ujar Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Doni Hermawan pada Kamis (31/8/2023).
4. Tempat Tilang Uji Emisi
Tilang uji emisi akan diberlakukan di lima titik berbeda di Jakarta, yakni Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur; Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara; Taman Anggrek, Jakarta Barat; Terminal Blok M, Jakarta Selatan; dan Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat.
5 Besaran Denda Uji Emisi
Doni menambahkan bahwa proses mekanisme penilangan sama seperti razia pada umumnya. Untuk kendaraan roda dua yang tidak tak lolos uji emisi akan didenda sebesar Rp250.000 sementara untuk roda empat atau lebih akan didenda sebesar Rp500.000.
"Mekanisme tilang seperti biasa, melalui mekanisme sidang ataupun pembayaran denda ke bank. Untuk sepeda motor denda paling banyak Rp250.000, untuk roda empat atau lebih denda paling banyak sebesar Rp500.000," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Tilang Uji Emisi di Jakarta Berlaku Hari Ini, Berikut Titik-titiknya!
-
Sanksi Tilang Kendaraan Tak Lulus Uji Emisi di Jakarta Berlaku Hari Ini, Segini Dendanya
-
Dianggap Mencemari Udara, Dua Perusahaan Batu Bara di Jakarta Dilarang Beroperasi
-
Isi Surat Edaran Pemprov DKI soal Imbauan Perusahaan Swasta Terapkan WFH Saat KTT ASEAN
-
Rumah Mau Digusur, Warga Taman Sari Klaim Tak Pernah Terima Surat dari PN Jakbar
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Respons Putusan MK, Setyo Budiyanto Tegaskan KPK Masih Perlukan Penyidik dari Polri
-
Soroti Penangkapan Massal, Mahfud MD Minta Penahanan Ribuan Demonstran Dievaluasi
-
Laka Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Komisi V Minta Investigasi: Apa Ada Kelalaian?
-
Soal Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Sosiolog Dr. Okky: Presiden Seolah Bersembunyi
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan
-
Pramono Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, 'Anak Kampung' Masih Diberi Kelonggaran
-
Insight Seedbacklink Summit 2026: Marketing Harus Data-Driven, Efisien, dan Kontekstual