Suara.com - Isu polusi udara ternyata tidak hanya terjadi di ibukota Jakarta dan sekitarnya. Memasuki musim kemarau, terjadi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di daerah Palembang, Sumatera Selatan.
Situasi itu membuat masyarakat sekitar harus menghirup udara kotor akibat asap gambut yang menyebar hingga ke tengah kota Palembang. Pemerintah setempat pun telah mengambil langkah untuk menanggulangi kebakaran hutan ini.
Lalu, bagaimana asap kebakaran lahan gambut ini bisa menyebar? Dan apa tindakan pemerintah untuk menanggulangi kebakaran ini? Simak inilah selengkapnya.
Hutan gambut di antara dua wilayah
Lahan dan hutan gambut yang ada di Palembang ini berbatasan langsung dengan dua wilayah, yaitu kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir, tepatnya di Indralaya.
Kebakaran lahan gambut yang terjadi di dekat Tol Palembang - Indralaya telah mempengaruhi pengendara. Ini setelah jarak pandang para pengguna fasilitas tol ini menjadi terbatas.
Asap sampai ke Kabupaten OKI
Kebakaran hutan gambut ini juga menyebabkan asap kebakaran menyebar hingga daerah lain, termasuk Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang termasuk kabupaten terpadat di Sumatera Selatan.
Arah angin yang tidak menentu membuat asap terbawa jauh, sehingga menyebabkan banyak warga kesulitan untuk beraktivitas dan mengidap penyakit saluran pernafasan.
Baca Juga: PDAM Tirta Musi Matikan Saluran Distribusi Air Bersih, Wilayah Ini Terdampak Sepekan
Terjadi sudah hampir 1 minggu
Kebakaran di lahan gambut ini pertama kali ditemukan oleh petugas pada Rabu (30/8/2023) lalu, atau hampir 1 minggu yang lalu.
Titik api yang berada di tengah tengah lahan gambut ini sudah dicoba untuk dipadamkan. Kendati demikian, penyebaran api lahan gambut yang begitu masif menyebabkan kebakaran semakin meluas.
Tak hanya lahan gambut, rerumputan di semak-semak lahan gambut pun ikut terbakar.
Kualitas udara memburuk
Warga Palembang dan sekitarnya mulai mengeluhkan kualitas udara di Palembang. Bagaimana tidak, kualitas udara sudah masuk dalam kategori berbahaya.
Berita Terkait
-
PDAM Tirta Musi Matikan Saluran Distribusi Air Bersih, Wilayah Ini Terdampak Sepekan
-
Kebakaran Lahan dan Hutan Kepung Kawasan Wisata Gunung Bromo, PHRI Probolinggo: Wisatawan Tetap Aman
-
7.376 Titik Panas dari Konsensi Sawit dan HTI Hantam Kalbar Sepanjang Agustus 2023
-
Selain Telok Abang, Ini 4 Karya Sumsel Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
-
Kapolri Bicara Langkah Cegah Karhutla Saat El Nino Di Kalbar: Modifikasi Cuaca Hingga Water Boombing
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!
-
HUT ke-80 TNI di Monas, Ketua DPD RI : TNI Makin Profesional dan Dekat dengan Rakyat
-
Luhut dan Bahlil Apresiasi Pertemuan PrabowoJokowi, Tanda Kedewasaan Politik
-
Dari Salat di Reruntuhan hingga Amputasi: Cerita Mengharukan Korban Selamat Ponpes Al Khoziny