Suara.com - Koordinator Masyarakat Antikorupsi Korupsi (MAKI) Boyamin Saiman mendukung upaya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan sistem perlindungan TKI di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
"Saya apa pun dalam posisi ini mendukung KPK memberantas korupsi, kapan pun dan di mana pun. Sepanjang itu belum kadaluarsa. Kalau kejadiannya tahun 2012 berarti kan belum kadaluarsa. Korupsi kadaluarsanya 18 tahun, masih panjang," kata Boyamin ditemui wartawan di Kantor Dewas KPK, Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Kasus itu terjadi pada 2012, saat Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi periode 2009-2014.
Oleh karenanya pada Kamis (7/9/2023) besok, penyidik KPK mengagendakan pemeriksaan kepada Cak Imin sebagai saksi. Kepada Cak Imin, Boyamin berpesan agar tidak takut, jika memang tidak bersalah.
"Dan bagi Cak Imin sendiri, jangan takut dengan proses hukum. Kalau Anda tidak bersalah, ya, otomatis malah namanya dibersihkan," tuturnya.
Menurutnya, kasus ini akan berlarut, jika KPK tidak segera memanggil Cak Imin. Pemeriksaan itu menjadi ruang bagi pimpinan PKB tersebut untuk mengklarifikasi.
"Justru kalau tidak segera dipanggil, malah tersandera dia. Justru segera datang, dan kemudian sejelas-jelasnya, klarifikasi semua," ujar Boyamin.
Boyamin mengingatkan peristiwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 2019 yang pernah diadukan ke KPK, karena dugaan korupsi saat menjabat sebagai Wali Kota Solo. Ketika dilaporkan, Jokowi kala itu kembali mencalonkan diri sebagai presiden.
"Kayak Pak Jokowi dulu pernah dituduh korupsi di Wali Kota Solo, dilaporkan ke KPK. Tapi KPK menyatakan bahwa Pak Jokowi tidak korupsi, bersih namanya, malah terpilih," katanya.
Baca Juga: Diperiksa KPK Besok, Cak Imin Pastikan Hadir: Ini Proses Biasa Sebagai Saksi
Berita Terkait
-
Lima Anggota Dewas KPK Klarifikasi Boyamin MAKI yang Laporkan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata
-
Lho! Cak Imin Ngaku Siap Diperiksa KPK Kamis Besok, Tapi Penyidik Berhalangan Hadir
-
Sempat Marah Ditolak Hadiri Acara MTQ, Begini Penjelasan Lengkap Cak Imin soal Insiden dengan Bupati Tanah Laut
-
Cak Imin Berpotensi Tersangka Usai Jadi Cawapres Anies, Ini Kata Eks Penasihat KPK
-
5 Fakta Kecocokan Anies Baswedan - Cak Imin Versi Weton Jawa: Bakalan Pisah?
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar