Suara.com - Kasus penipuan di sebuah rumah sakit di Kota Surabaya, Jawa Timur terungkap dan berlanjut hingga ranah hukum.
Seorang pria bernama Susanto sukses mengelabui seisi rumah sakit PT Pelindo Husada Citra (RS PHC) selama dua tahun.
Susanto mengaku sebagai dokter, padahal ia tak pernah mengenyam pendidikan di bidang kedokteran dan hanya seorang lulusan SMA.
Bagaimana kronologi terungkapnya dokter gadungan Susanto di rumah sakit milik Nadan Usaha Milik Negara (BUMN) itu? Berikut ulasannya.
Sepak terjang Susanto bermula ketika RS PHC membuka lowongan kerja untuk posisi tenaga layanan klinik atau Dokter First Aid pada 30 April 2020 lalu.
Susanto lalu berniat melamar pekerjaan itu dengan berkas dan identitas palsu. Ia mencuri data milik seorang dokter asli asal Bandung, yakni dr Anggi Yurikno, melalui salah satu situs internet.
Tak tanggung-tanggung, Susanto mencuri data milik dr Anggi yakni berupa Surat Izin Praktik (SIP) Dokter, Ijazah Kedokteran, Kartu Tanda Penduduk dan Sertifikat Hiperkes.
Dengan kreatifitas yang disalahgunakan, Susanto mengubah foto pada dokumen-dokumen tersebut tanpa mengganti data-data di dalamnya. Ia mengaku telah merencanakan itu semua selama setahun.
"Saya menyiapkan kurang dari setahun, saya melakukannya untuk biaya kehidupan sehari-hari," kata Susanto dalam persidangan secara daring di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Senin (11/9/2023).
Baca Juga: Siasat Susanto Dokter Gadungan Tipu RS PHC Surabaya: Pakai Data Dokter Lain dari Internet
Singkat cerita, Susanto diterima bekerja di RS PHC dan bertugas sebagai Dokter Hiperkes Fulltimer di Klinik K3 PT Pertamina EP IV Cepu yang dikelola PT PHC sejak 15 Juni 2020.
Selama bertugas sebagai dokter gadungan itu, Susanto menerima gaji sebesar Rp7,5 juta per bulan, ditambah tunjangan dan sejumlah fasilitas lainnya.
Aksi Susanto terbongkar
Pada 12 Juni 2023 aksi Susanto terbongkar, ketika RS PHC meminta Susanto untuk memberikan ulang dokumen lamaran pekerjaannya untuk keperluan perpanjangan kontrak.
Perusahaan meminta berkas-berkas seperti fotokopi daftar riwayat hidup, fotokopi ijazah, fotokopi STR (Surat Tanda Registrasi), fotokopi KTP, fotokopi Sertifikat Pelatihan, fotokopi Hiperkes, fotokopi ATLS dan fotokopi ACLS yang beratas nama dr Anggi Yurikno.
Semua berkas itu dikirim begitu saja oleh Susanto melalui pesan WhatsApp ke perusahaan. Di sinilah semua penyamarannya terbongkar. Ika Wati, pihak perusahaan yang mengkroscek keaslian data Susanto menemukan beberapa kejanggalan.
Ika Wati menemukan ada perbedaan data terutama foto yang berbeda dengan yang ada di website dan di berkas. Ia lalu memverifikasinya ke IDI.
Hingga kemudian ditemukanlah bahwa Susanto menggunakan identitas Anggi Yurikno sebagai dokter.
Untuk menjawab kejanggalan itu, pihak rumah sakit menghubungi dr Anggi Yurikno untuk melakukan klarifikasi.
Diketahui kalau dr Anggi selama ini bekerja di RSU Karya Pangalengan Bhakti Sehat Bandung. Ia juga mengaku tidak tahu menahu mengenai lamaran pekerjaan di Surabaya.
Dr Anggi Yurikno pun sempat dihadirkan di persidangan untuk memberi kesaksian. Dalam kesaksiannya, ia mengaku sangat kecewa dan emosi, setelah mengetahui semua berkas identitasnya dicuri oleh Susanto.
"Saya tidak pernah kasih data identitas. Saya dirugikan karena nama saya dipakai, itu juga bukan tandatangan saya," ujarnya.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Berita Terkait
-
Begini Cara Dokter Gadungan Lulusan SMA Tipu RS PHC Surabaya hingga Bekerja 2 Tahun
-
Lulusan SMA, Dokter Gadungan di Surabaya Raup Gaji Rp 7,5 Juta Per Bulan
-
Siasat Susanto Dokter Gadungan Tipu RS PHC Surabaya: Pakai Data Dokter Lain dari Internet
-
Istri Ingin Cepat Hamil, Dokter Boyke Sarankan Sujud Usai Bercinta
-
Biodata Susanto Dokter Gadungan: Cuma Lulusan SMA, Kantongi Gaji Rp7,5 Juta Per Bulan
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polisi Lepas Maling Motor di Cikarang Langgar Prosedur? Ini Kata Propam
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026