Suara.com - Fakta baru terungkap dalam kasus pembunuhan terhadap Mega Suryani Dewi (24). Sebelum tewas, ia diduga mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sejak lama. Ia pun sempat melaporkan tindakan sang suami, Nando (25) ke pihak kepolisian.
Sayangnya, laporan KDRT itu 'dikacangi' atau tak dilanjut oleh polisi. Padahal, ia turut membawa bukti. Pelaporan yang tidak diproses rupanya berujung pahit.
Berikut kronologi Mega Suryani Dewi laporkan alami KDRT hingga berakhir tewas di tangan suami.
Kronologi Mega Laporkan KDRT
Seorang kenalan Mega bernama Thami, mengungkap bahwa temannya itu pernah bercerita tentang KDRT yang ia alami. Mega lantas mencoba meminta bantuan polisi dengan melaporkan kasus yang melibatkan suaminya, Nando sebagai pelaku.
Namun, laporan tersebut malah diabaikan oknum polisi yang ditemuinya. Dikatakan oleh Thami, hal itu tak direspon karena Mega tidak memberikan "uang lelah". Padahal, ia menyempatkan diri bolak-balik untuk visum demi memperkuat laporannya.
Mega diam-diam mengumpulkan bukti penganiayaan yang dilakukan Nando selama tiga tahun terakhir. Ia akhirnya membulatkan tekad untuk melaporkan sang suami ke Polres Metro Bekasi pada 7 Agustus 2023. Hal ini pun telah dikonfirmasi oleh kakaknya, Deden.
Bukti awal yang dibawa Mega tetap tidak digubris oleh polisi. Deden menyayangkan pihak aparat yangmenginginkan uang dari adiknya. Mega pun akhirnya mengeluarkan uang agar laporannya ditindaklanjuti, tetapi masih tak ada aksi dari mereka.
Tak kunjung direspons, Mega yang telah dianiaya selama bertahun-tahun memilih memaafkan Nando. Thami sendiri pernah menyarankan agar kenalannya itu bercerai. Namun, hal tersebut tidak dilakukan dan rumah tangganya masih dipertahankan.
Sementara itu, Deden mengaku heran karena sang adik kembali ke Nando usai melaporkan kasus KDRT. Ia kemudian membenarkan Mega telah memaafkan suaminya. Adapun alasannya, karena anak. Mega tak mau buah hatinya ini tumbuh tanpa ayah.
KDRT yang dialaminya itu sempat Mega sampaikan melalui akun media sosialnya. Ia khawatir kejadian ini akan terus menghampirinya sampai tahun-tahun kedepan. Lalu, ia juga merasa takut bakal menyerah dan kembali memaafkan suaminya.
"Sampai aku berani buka ini di sosmed, karena di dunia nyata ak sendiri, yang pada akhirnya aku gak punya kekuatan dan hal kayak gini terulang terus menerus. Plis banget aku takut jadi jendes (janda)” ungkap Mega, melansir akun @cikarangdaily.id, Selasa (12/9/2023).
“Kalo cuma dipandang sebelah mata dan dicap gabener sama orang mah aku udah pernah, gada rasanya. Yg aku takutin keadaan bikin aku nyerah lagi ke km. Masa iya sih selamanya aku harus ngalamin KDRT,” lanjutnya.
Selain itu, Mega juga mengaku kerap menerima kekerasan dari mertuanya. Orang tua Nando ini, disebut tidak mengizinkannya keluar rumah. Ia pun merasa diperlakukan seperti tahanan. Beruntung, ia bisa melarikan diri saat dini hari menggunakan ojek online.
"Run (lari) jam 3 pagi dari mama mertua dan suamik yang habis hajar aq abis2an. Wkwkw aku udha kek tahanan gabole kabur dari kontrakann. Makasih abang gojek dah mo nolong ak biarpun gak sempet pake sendal," ungkap Mega.
Berita Terkait
-
Breaking News! 2 Warga Tertembak Saat Polisi Buru Pelaku Pembakar Truk Batu Bara PT Basin Coal Mining
-
Kisah Ibu Muda di Tuban Rela Ceraikan Suami Sah Demi Polisi Gadungan, Syok Usai Tahu Kenyataannya
-
Bayi di Balikpapan Meninggal Terjatuh, Polisi Periksa Pengasuh
-
Desak Kapolri, Walhi: Tarik Semua Anggota Polisi dari Pulau Rempang!
-
Setuju dengan Polisi, Kadishub DKI Sebut Razia Tilang Uji Emisi Bikin Macet
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal