Suara.com - Polisi telah memeriksa 6 orang saksi dari pihak Museum Nasional Indonesia (MNI) buntut kebakaran, yang terjadi pada Sabtu (17/9/2023) malam.
“Yang kita interogasi sudah 6 (orang),” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin, di lokasi, Minggu (17/9/2023).
Berdasarkan keterangan mereka, kata Komarudin, saat terjadi kebakaran pihak keamanan museum mendengar teriakan jika ada api di bangunan museum.
“Security mendengar ada yang teriak bahwa ada api, kemudian security berupaya memadamkan dengan menggunakan apar namun apar tidak mampu memadamkan,” jelas Komarudin.
Dalam kebakaran ini, api berkobar di Gedung A, yang berada di belakang Museum Nasional Indonesia. Gedung tersebut memuat benda-benda replika prasejarah.
“Secara keseluruhan ya kalo hanya gedung A sekitar 20 persen. 10 sampai 20 persen,” ucap Komarudin.
Hingga sejauh ini, pantauan Suara.com, kawasan Museum Nasional Indonesia masih steril dari para pengunjung. Selain pihak kepolisian, tidak ada pihak yang diperbolehkan untuk masuk ke dalam.
Garis polisi juga masih terpasang di sekitar lokasi kejadian. Sementara ada dua unit mobil pemadam kebakaran, yang bertahan di samping pagar belakang museum.
Sebelumnya, bagian belakang Museum Nasional Indonesia (MNI) terbakar pada Sabtu (16/9/2023) malam. Peritiwa ini terjadi sekira pukul 20.00 WIB.
Api dapat pemadam usai petugas pemadam kebakaran berjibaku menyemprotkan air ke dalam museum. Api dapat dipadamkan sekira pukul 22.40 WIB.
Berita Terkait
-
Pasca Kebakaran Museum Nasional Ditutup Sementara, Masyarakat yang Terlanjur Membeli Tiket Bakal Dikembalikan
-
Koleksi Replika Prasejarah Ikut Terdampak Kebakaran di Gedung A Museum Nasional
-
Sejarah Museum Nasional dan Isi Koleksinya, Termasuk Museum Pertama di ASEAN
-
Kabut Asap Selimuti Kota Sydney Australia
-
Pihak WO Pemicu Kebakaran Bromo 'Cuci Tangan': Seret Pengelola Bromo hingga Salahkan Angin
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?
-
Aktivis '98: Penangkapan Delpedro adalah 'Teror Negara', Bukan Kami yang Teroris
-
Menteri PKP Ara Minta Pramono Sediakan Rumah Tapak di Jakarta Pakai Aset Pemerintah