Suara.com - Peristiwa perundungan atau bullying berupa kekerasan yang melibatkan sekelompok anak-anak remaja di Balikpapan, Kalimantan Timur berujung damai.
Peristiwa perundungan itu sebelumnya viral dalam video berdurasi 30 detik di media sosial Facebook. Dalam vidoe terekam korban yang mengenakan baju merah dipukul, bahkan dibanting secara bergantian oleh sejumlah remaja yang mengenakan seragam pramuka. Korban terlihat tak berdaya dan hanya menangis.
Kadiv Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Yusuf Sutejo membenarkan kejadian itu. Namun disebutnya sudah berakhir dengan damai.
"Sesaat setelah kejadian tersebut, pihak sekolahan dari anak-anak tersebut mendatangkan para orang tua pelaku dan korban, serta disaksikan oleh guru-guru kemudian mendamaikan terkait dengan permasalahan tersebut. Dan para pihak sepakat untuk berdamai, sehingga dari pihak korban tidak melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian," kata Yusuf saat dihubungi Suara.com, Minggu (1/10/2023).
Kesepakatan damai itu juga dipastikan Polresta Balikpapan dengan memanggil Kepala Dinas Pendidikan Balikpapan Utara , orang tua korban dan pelaku, serta pihak sekolah.
"Untuk melakukan verifikasi terkait dengan permasalahan tersebut, bahwa benar permasalahan tersebut sudah selesai sesuai dengan pertemuan sebelumnya di sekolah, yang difasilitasi oleh pihak sekolah, dan kedua belah pihak sepakat untuk berdamai serta saling memaafkan," tuturnya.
Namun demikian, perkara perundungan anak ini diserahkan ke Polresta Balikpapan untuk tindak lanjut berikutnya.
"Saat ini permasalahan ini diserahkan ke Polresta Balikpapan untuk mendapat penanganan lebih lanjut, serta akan dipantau terus perkembangannya oleh Dinas Pendidikan dan DP3AKB Kota Balikpapan," kata Yusuf.
Baca Juga: Marak Kasus Bullying, KPAI: Karakter Hingga Akhlak Anak Menurun
Berita Terkait
-
Marak Kasus Bullying, KPAI: Karakter Hingga Akhlak Anak Menurun
-
Viral Kasus Bullying Di Balikpapan, Polda Kaltim: Kami Telusuri
-
Kasus Bullying Kembali Terjadi, Diduga Di Balikpapan: Sekelompok Remaja Banting-Injak Kepala Korban Di Masjid
-
Indonesia Darurat Bullying Anak, Puan Dorong Pemerintah Lakukan Penanganan Khusus
-
Ditusuk Teman Sendiri Pakai Pulpen, Siswa SMP Ini Dilarikan ke Rumah Sakit
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Program KDKMP Jadi Program Pemerintah Terpopuler, Menteri Ferry Raih Disway Awards 2025
-
Satgas PKH Mulai Bergerak, Usut Misteri Kayu Gelondongan Banjir Sumatra
-
Menata Ulang Jaminan Sosial untuk Mendorong Produktivitas Nasional
-
Rekaman CCTV hingga Buku Nikah Dikirim ke Labfor, Laporan Perzinahan Inara Rusli Masuk Babak Krusial
-
KPK Periksa Enam Saksi Kasus Dugaan Pemerasan Sertifikat K3 di Kemnaker
-
Rano Karno Minta Warga Jakarta Berbenah: Stop Buang Sampah ke Sungai!
-
Sempat Terdampak Banjir Rob, Kawasan Ancol dan Penjaringan Berangsur Normal
-
Perkuat Komunikasi Publik, Najib Hamas Minta ASN Pemkab Serang Aktif Bermedsos
-
Sawit Bikin Sewot: Kenapa Dibilang Bukan Pohon, Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra?
-
Ammar Zoni Minta Jadi Justice Collaborator, LPSK Ajukan Syarat Berat