Suara.com - Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) mendalami peran tersangka Sadikin Rusli dalam kasus korupsi proyek penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kominfo Tahun 2020-2022.
Ia menduga Sadikin bukan orang biasa, melainkan orang yang patut dicurigai memiliki hubungan dengan petinggi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Dugaan Trubus tersebut merujuk dari peran Sadikin yang disebut-sebut sebagai pihak mewakili BPK menerima uang Rp 40 miliar untuk menutup atau mengamankan kasus ini.
"Kalau orang biasa, nggak akan berani pakai nama BPK. Berarti di situ Sadikin ini punya status khusus terhadap petinggi di BPK dan orang kepercayaan," kata Trubus dalam kepada wartawan, Selasa (17/10/2023).
Trubus juga berharap, Kejagung bisa menggali dugaan keterlibatan oknum BPK dalam perkara korupsi senilai Rp 8,03 triliun tersebut.
"Itu harus ditelusuri itu. Dia itu siapa, peranya sebagai apa. Kau sebagai perantara, dia pasti ada ikatan dengan orang BPK-nya sendiri, orang kepercayaan BPK," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Penyidik Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung RI menetapkan Sadikin sebagai tersangka ke 14 kasus korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo pada Minggu (15/10/2023).
Sadikin ditangkap di Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu (14/10/2023). Selain melakukan penangkapan, penyidik juga menggeledah kediaman Sadikin di Manyar Kertoarjo, Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung RI Ketut Sumedana sempat mengungkap latar belakang Sadikin sebagai pihak swasta.
Baca Juga: Bukan Orang Sembarangan, Kejagung Diminta Dalami Hubungan Sadikin Rusli Dengan Petinggi BPK
"Kami sampaikan bahwa yang bersangkutan (Sadikin) adalah swasta murni yang berasal dari Surabaya," kata Ketut di Kejaksaan Agung RI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (16/10/2023).
Sebelum menetapkan Sadikin sebagai tersangka, kata Ketut, penyidik sudah tiga kali melayangkan surat panggilan pemeriksaan. Namun yang bersangkutan tidak pernah hadir hingga akhirnya dilakukan penangkapan.
"Jadi, Sadikin ini sudah kami panggil tiga kali tidak pernah hadir memenuhi panggilan tim penyidik. Kami lalu melakukan pengejaran kepada yang bersangkutan. Kami mapping terhadap yang bersangkutan, dia ada di Surabaya," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Viral! Wanita Ini Syok Isi Celengan Berubah, Uang Ratusan Ribu Mendadak Jadi Recehan
-
Peringatan Ulta Levenia soal Ancaman Intervensi Asing di Indonesia
-
KPK Tahan 3 Tersangka Kasus Suap pada Pengadaan Katalis Pertamina
-
Refly Harun : Gibran Jadi Wapres Setelah SMA di Luar Negeri Adalah Cacat Bawaan
-
Jejak Karier Irjen Asep Edi Suheri yang Dituntut Mundur: Punya Prestasi Mentereng
-
Kaldera Toba Kembali dapat Kartu Hijau UNESCO, Gubernur Bobby Nasution Ajak Terus Jaga Bersama
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa